CARITAU OPINI – Melihat dinamika yang ada di Negara Indonesia saat ini, cukup mengusik hati dan menggerakkan diri untuk menulis tulisan ini, terlebih setelah melihat sepak terjang pemiminpin yang tadinya kita gadang gadang, kagumi karena kesederhanaannya yang berlatar belakang rakyat biasa, kala itu banyak masyarakat yang menaruh harapan besar padanya termasuk diri saya akan adanya keadilan dan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia, namun harapan tinggal harapan sampai pada masa paruh akhir jabatannya ini justru kesejahteraan tidak nampak untuk rakyatnya, bahkan bisa dikata jauh panggang dari api.
Kita bisa lihat satu contoh sederhana yang ada di depan mata bagaimana kebanyakan rakyat kita adalah petani dan lahan di negeri ini juga luas, namun kita tidak bisa menciptakan ketahanan pangan sendiri, alih-alih memikirkan untuk ekspor beras justru pemerintah malah impor, lagi-lagi dalam hal ini akhirnya yang menanggung rugi juga petani. Saya sebagai santri dari pesantren kadang berfikir, apa pemimpin-pemimpin kita tidak pernah mendengar Hadist Nabi, atau memang sudah dengar dan tahu, tapi enggan untuk mengamalkannya.
Baca Juga: Kampanye akbar Anies Baswedan di Ternate
عن ابن عمر رضي الله عنهما ، قال: سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: «كلكم رَاعٍ، وكلكم مسؤول عن رَعِيَّتِهِ: والأمير رَاعٍ، والرجل رَاعٍ على أهل بيته، والمرأة رَاعِيَةٌ على بيت زوجها وولده، فكلكم راَعٍ، وكلكم مسؤول عن رَعِيَّتِهِ». وفي لفظ: «كلكم رَاعٍ، وكلكم مسؤول عن رَعِيَّتِهِ: الإمام رَاعٍ ومسؤول عن رَعِيَّتِهِ، والرجل رَاعٍ في أهله ومسؤول عن رَعِيَّتِهِ، والمرأة رَاعِيَةٌ في بيت زوجها ومسؤولة عن رَعِيَّتِهَا، والخادم رَاعٍ في مال سيده ومسؤول عن رَعِيَّتِهِ، فكلكم رَاعٍ ومسؤول عن رَعِيَّتِهِ».
[صحيح] - [متفق عليه]
Dari Ibnu Umar -raḍiyallāhu 'anhumā- ia berkata, "Aku mendengar Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan ditanya tentang apa yang dipimpinnya. Seorang Amir adalah pemimpin, laki-laki adalah pemimpin untuk keluarganya, wanita adalah pemimpin di rumah suami dan anak-anaknya. Jadi setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian bertanggung jawab atas kepemimpinannya." Dalam redaksi lain, "Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Seorang Imam adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas kepemimpinannya, laki-laki adalah pemimpin di dalam keluarganya dan bertanggung jawab atas kepemimpinannya, wanita adalah pemimpin di rumah suaminya dan bertanggung jawab atas kepemimipinannya, seorang pembantu adalah penjaga harta tuannya dan bertanggung jawab atas apa yang dijaganya. Setiap kalian adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas kepemimpinannya".
Siapa yang tidak kenal Umar bin Khattab teladan yang luar biasa. Teladan seorang pemimpin banyak dicontohkan oleh beliau, sebagai sahabat Rasululllah SAW yang memiliki kemuliaan tersendiri yang telah Allah anugerahkan langsung kepadanya.
Ketika membaca kisahnya hati bergetar karena kuat imannya. Ketika Umar telah memeluk Islam tidak ada yang lebih berharga kecuali Islam itu sendiri walaupun perjuangannya harus berhadapan dengan kematian.
Islam mengakar kuat dalam dirinya, yang awalnya pembenci Islam nomor satu menjadi pejuang Islam nomor satu. Sejarah telah mencatat jasa yang sangat luar biasa dari Umar bin Khattab, perjuangan dan kepemimpinan nya terus dijadikan rujukan termasuk tata kelola pemerintahannya.
Umar bin Khattab menjunjung tinggi hukum untuk mengatur segala tata kelola negara ketika dia menjabat sebagai khalifah, perhatian beliau kepada rakyat tidak pernah terpalingkan, urusan rakyat selalu menjadi prioritas pertama ketimbang urusan pribadi.
Rasa takut akan amanah yang akan dipertanggungjawabkan di hari akhir atas setiap kelalaian yang mungkin saja dia lakukan selalu dalam pikirannya. Teringat kita akan kisah beliau yang memikul sendiri bahan makanan untuk janda yang tengah memasak batu untuk menenangkan anaknya yang menangis karena kelaparan, dan teringat juga kisah saat beliau menangis karena tahu ada keledai yang tergelincir sehingga jatuh kejurang saat berjalan di salah satu jalan di Iraq.
Dan Akhirnya kita hanya bisa berdo'a semoga dalam agenda pemilu yang akan segera kita seleggarakan, kita Rakyat Indonesia akan mendapatkan pemimpin yang paling tidak bisa punya keyakinan dan cara pandang sebagaimana sahabat Umar bin Khattab yang selalu berusaha bertindak adil dan menyejahterakan rakyatnya, sehingga benar benar Indonesia ini menjadi negara yang Baldatun Toyibatun wa robbun ghofur, AMIN.
Penulis: KH Fahmi Basya, Alumni Pondok Pesantren Lirboyo Wakil Rois Syuriah PCNU Sleman
Artike penulis tidak mewakili pandangan dari Caritau.com
Baca Juga: Catatan Akhir Tahun Timnas AMIN
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...