CARITAU BEIJING - China dan Amerika Serikat (AS) sepakat untuk memperbaiki hubungan kedua negara adidaya tersebut agar tidak berujung menuju konflik di tengah ketegangan yang meningkat antara kedua negara tersebut dalam beberapa bulan ini.
"Sangat penting bagi kami untuk memulihkan saluran tersebut. Jika kita setuju bahwa kita memiliki tanggung jawab untuk mengelola hubungan ini secara bertanggung jawab," kata Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken dikutip dari transkrip resmi yang dirilis Departemen Luar Negeri AS, Senin (20/6/2023) waktu setempat.
Baca Juga: Macron Sebut Dirinya Tak Yakin Trump akan Menang Pemilu AS
Menlu Blinken bertemu dengan para pejabat China dan Presiden China Xi Jinping selama kunjungannya ke Beijing. Namun, pertemuan tersebut gagal menghasilkan terobosan besar apa pun yang dapat menurunkan ketegangan antara kedua negara.
Blinken, Menlu AS pertama yang bertemu dengan Presiden China sejak 2018, mengatakan kepada wartawan bahwa dia telah mengangkat isu-isu kontroversial dalam pertemuannya, seperti Taiwan, pulau demokratis yang diklaim Beijing sebagai wilayahnya, Laut China Selatan, perang Rusia di Ukraina, dan peluncuran rudal Korea Utara.
Blinken mengungkapkan bahwa tidak ada kemajuan terkait pemulihan jalur komunikasi. China belum setuju untuk membuka kembali jalur komunikasi militer-ke-militer, yang terputus setelah kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan pada Agustus tahun lalu.
Selain dengan Xi, Blinken juga melakukan pertemuan dengan Penasihat Negara sekaligus Menlu China Qin Gang dan diplomat senior Wang Yi.
Di setiap pertemuan tersebut, Blinken menekankan bahwa keterlibatan langsung dan komunikasi berkelanjutan di tingkat pejabat senior adalah cara terbaik untuk mengelola perbedaan secara bertanggung jawab dan memastikan agar persaingan antara negara tidak mengarah menuju konflik.
"Kami berdua sepakat tentang perlunya menstabilkan hubungan kami," ujar Blinken.
Dia juga menyampaikan kekhawatiran AS terkait tindakan provokatif China di Selat Taiwan, dan Laut China Selatan dan Timur.
Terkait Taiwan, dilansir dari Antara, Blinken menyatakan bahwa AS mendukung kebijakan "satu China" yang telah ada sejak lama. Dia juga mengatakan, "Kami tidak mendukung kemerdekaan Taiwan. Kami tetap menentang setiap perubahan sepihak terhadap status quo oleh kedua belah pihak."
AS dan China juga berbagi pandangan tentang kebijakan ekonomi masing-masing. Blinken menyampaikan keprihatinan Washington soal perlakuan tidak adil China terhadap perusahaan-perusahaan Amerika Serikat, termasuk tindakan hukuman baru-baru ini yang diberikan China terhadap perusahaan-perusahaan AS. (IRN)
Baca Juga: Amerika Serikat Akui Seriusnya Krisis Kemanusiaan di Gaza
amerika serikat china menteri luar negeri as anthony blinken presiden china xi jinping hubungan bilateral
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...