CARITAU JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Oktober 2023 terjadi inflasi sebesar 0,17% dengan penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 115,64.
Sementara tingkat inflasi tahun ke tahun (Oktober 2023 dibanding Okober 2022) terrcatat 2,56% dan tingkat inflasi tahun kalender (Oktober 2023 terhadap Desember 2022) sebesar 1,80%.
Baca Juga: Telur dan Daging Ayam Picu Inflasi Ramadan 2024 Melonjak di 0,52%
“Tingkat inflasi bulanan Oktober 2023 lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya namun lebih tinggi dibandingkan bulan yang sama tahun lalu,” ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini, dalam rilis berita resmi secara daring pada Rabu (1/11/2023).
Pudji menyebut penyumbang inflasi terbesar pada Oktober 2023 berdasarkan kelompok pengeluaran adalah transportasi sebesar 0,55 % dengan andil 0,07 %.
Kemudian, komoditas lain penyumbang inflasi secara mtm terbesar yaitu, beras dengan andil inflasi 0,06 %, dan bensin 0,04 %, cabai rawit 0,03 %, dan tarif angkutan udara 0,02 %.
“Selain itu, terdapat beberapa komoditas lainnya yang memberikan andil inflasi sebesdar 0,01 % diantaranya, cabai merah, emas perhiasan, tarif air minum PAM, jeruk, dan sawi hijau,” jelasnya.
Dari 90 kota yang dipantau, terdapat 69 kota yang mengalami inflasi. Bila dirinci, 42 kota diantaranya memiliki inflasi lebih tinggi terhadap inflasi nasional dan 21 kota lainnya mengalami deflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Kota Gorontalo sebesar 1,00 % utamanya disebabkan oleh komoditas cabai rawit dengan andil 0,53 %, beras 0,20 %, rokok kretek filter 0,06 %, tomat 0,05 %, dan upah asisten rumah tangga 0,04 %. Sedangkan, deflasi terdalam terjadi di Kota Tua dengan andil sebesar 1,08 %.
Berdasarkan komponen, komponen harga yang diatur pemerintah mengalami inflasi bulanan sebesar 0,46 % mtm, dengan andil inflasi sebesar 00,09 %. Didorong oleh komoditas bensin, tarif angkutan udara, dan tarif air minum PAM.
Sedangkan, komponen harga bergejolak mengalami inflasi sebesar 0,21 % mtm, memberikan andil sebesar 0,03 %. Penyumbang utama inflasi tersebut adalah komoditas beras, cabai rawit, cabai merah, jeruk, dan sawi hijau.
Selanjutnya, komponen inti mengalami inflasi sebesar 0,08 %, dengan andil sebesar 0,05 %. Komoditas yang dominan memberikan andil terhadap inflasi komponen inti adalah emas perhiasan.(HAP)
Baca Juga: Pemkot Bandung Antisipasi Inflasi Jelang Ramadan dan Idulfitri
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...