CARITAU JAKARTA - Ada ragam cara yang dilakukan oleh warga dunia yang mendukung Palestina dari agresi dan kejahatan perang Israel. Dari mulai demo turun ke jalan hingga aksi boikot produk yang berafiliasi dengan Israel.
Terbaru, netizen Indonesia, Malaysia, dan Turki bergabung dalam sebuah gerakan #JulidFiSabillilah melakukan aksi serangan digital berupa komentar negatif di media sosial terhadap para tentara IDF dan para pendukung zionisme dan Israel di media sosial.
Ynet News. Dalam gerakan ini, mereka memberikan serangan komentar negatif terhadap tentara IDF dan para pendukung zionisme di media sosial.
Salah satu peristiwa yang cukup viral adalah menyerahnya seorang presenter televisi nasional Israel, Shai Golden (52) yang mendapatkan serangan media sosial oleh netizen Indonesia. Netizen secara masif menyerang akun media sosial milik Shai Golden dengan puluhan ribu komentar.
Bahkan keluarga dan orang-orang terdekatnya pun tak luput dari komentar netizen Indonesia. Shai Golden yang menerima banyak serangan dari netizen Indonesia, langsung membuat klarifikasi permintaan maafnya.
Baca Juga: Korban Tewas Gaza Capai 35.272, Serangan Israel Tak Berhenti
Dikutip dari akun TikTok @shai_golden, presenter televisi Israel itu mengunggah permohonan agar netizen Indonesia berhenti menyerang keluarganya.
"Saya mohon sekali kepada masyarakat Indonesia untuk berhenti menyerang keluarga saya, karena mereka tidak bersalah. Aku cinta Indonesia," tulisnya, yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
"Saya mohon kepada seluruh warga negara Indonesia untuk berhenti menghujat saya dan berkata kasar kepada akun resmi saya #imsorry #israel #Palestine #indonesia #stopblasting," tambahnya.
Dari Tentara hingga Menteri di Israel dapat Serangan
Aksi dari netizen ketiga negara tersebut mendapat sorotan media Israel. Dalam sebuah pemberitaan, menurut Ynet News, dalam beberapa pekan terakhir, para menteri dan pembicara senior menghadapi rentetan serangan dari aktivis pro-Palestina.
Mereka terus mendapatkan ribuan panggilan telepon, pesan WhatsApp, SMS, dan pesan berisi ancaman hingga cercaan di akun media sosial mereka tanpa henti. Gencarnya serangan yang didominasi dari nomor asal Indonesia ini membuat ponsel mereka tak bisa dioperasikan. Banyak orang yang jadi sasaran memilih mematikan perangkat mereka.
Salah satu yang mendapatkan serangan ini adalah juru bicara Advokasi Nasional Israel, Eylon Levy, yang kerap muncul di media. Tak hanya dibombardir melalui pesan dan telepon ke ponselnya, Levy juga harus mematikan akun sosial medianya karena puluhan ribu pesan yang terus masuk. Akun itu kini sudah diaktifkan lagi.
Kepada Ynet News, mereka yang jadi sasaran mengaku frustasi karena ponselnya menjadi tak berdaya di bawah gempuran pesan dan pemberitahuan. Mereka menggambarkan hal itu sebagai mimpi buruk dan menyatakan kekecewaan kepada Israel yang tak bisa secara efektif memberikan perlindungan karena hanya mendapat saran untuk mengganti nomor saja.
Gerakan #JulidFiSabilillah
Berdasarkan penelusuran, gerakan ini sudah dimulai sejak awal agresi militer Israel ke Jalur Gaza dan Tepi Barat awal Oktober lalu. Namun baru pada 21 November 2023 gerakan ini menjadi lebih "resmi" pegiat media Indonesia, Erlangga Greschinov, didapuk menjadi Komandan Satuan Operasi Khusus Netizen Julid Anti Israel oleh Netizen Force.
Tak hanya agresi secara langsung melalui serangan militer, agresi Israel ke Jalur Gaza juga menghadirkan propaganda di media sosial. Tak sedikit tingkah warga dan tentara IDF Israel yang rajin membuat konten medsos di tengah kehancuran Gaza. Mereka dengan sengaja pamer foto atau video di antara reruntuhan dan mengolok-olok warga Palestina.
“Upload selfie di Gaza. Tentu hal-hal seperti ini tidak patut untuk dilihat. Mereka mempertontonkan itu tanpa ada konsekuensinya. Padahal bagi warga Palestina, mereka tidak bisa menyuarakan (perang) ini secara bebas,” ujar Erlangga, dikutip dari wawancara Erlangga di YouTube, DipTalk Kumparan, Sabtu (9/12/2023).
Erlangga Greschinov mengawali “julid” tersebut dengan melakukan spamming, yakni melontarkan komentar-komentar pedas di postingan medsos milik para serdadu Israel. Setelah itu, ia bagikan aksinya di X. Cara tersebut mendapat simpati dari pengikut Erlangga.
Saat ini gerakan #JulidFiSabilillah itu semakin masif dan melibatkan netizen dari Malaysia dan juga Turki. Mereka punya aturan ketat soal siapa yang boleh diserang. Salah satunya adalah melarang para netizen melarang masyarakat Yahudi yang tidak mendukung zionisme atau Israel. (IRN)
Baca Juga: Dubes Rusia: Tak Ada Toleransi untuk Resolusi Tanpa Gencatan Senjata di Gaza
Julid Fi Sabilillah netizen turki malaysia israel palestina serangan siber julid komentar julid
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...