CARITAU JAKARTA - Video yang diunggah di kanal YouTube-nya SEWORDTV membuat heboh. Dalam video itu, Direktur Seword Media Utama, Alifurrahman Asyari bercerita seorang menteri sekaligus bakal calon presiden (Bacapres) yang menampar dan mencekik wakil menteri di ruang rapat kabinet.

"Ada salah satu bakal calon presiden yang dikabarkan menampar wakil menteri dari kabinet Jokowi, benarkah hal tersebut?" tulis pengunggah video dikutip Senin (18/9/2023).

Baca Juga: Pengamat Nilai Sindiran Cak Imin dan Sahroni Adalah Pola Umum Politisi Jatuhkan Lawan

Potongan video tersebut lantas diunggah ulang oleh akun X atau Twitter @triwul82 pada Minggu (17/9/2023).

Melalui video tersebut, Alifurrahman mengungkapkan bahwa cerita seorang bacapres yang menampar dan mencekik wamen itu awalnya beredar di grup WhatsApp.

"Ada salah seorang capres yang masih menjadi menteri itu katanya mencekik salah satu menteri. Jadi ada capres menteri nyekik wakil menteri saat rapat kabinet belum mulai dan sebelumnya katanya ditampar. Ini kemudian ditanyakan di grup WA," ujar Alifurrahman.

Pada saat peristiwa itu terjadi, Alifurrahman membeberkan bahwa para menteri lain langsung mencoba melerai. "Dalam situasi yang seperti itu para menteri akhirnya melerai karena suah chaos," ujar dia.

Pernyataan yang dilontarkan oleh Alifurrahman ini sontak saja ramai diperbincangkan warganet. Warganet menduga jika sosok yang bacapres yang menampar dan mencekik wamen itu adalah Prabowo Subianto.

"Benarkah ini @Gerindra Pak @prabowo?" komentar warganet.

"Ini dia orangnya @prabowo. Cc: Presiden @jokowi," tulis yang lain.

"Waduh Wowo lagi," timpal warganet lain.

Selain itu, tak sedikit warganet yang menyebut jika pernyataan yang dilontarkan oleh Alifurrahman ini hanya sekadar bualan. Pasalnya tak ada bukti valid atas perkataannya.

"Si TV hoaks mulai beraksi," ujar warganet.

"Seword kok dijadikan rujukan," tambah yang lain.

"Anda mestinya kasih buktinya juga dong, supaya jangan kesannya fitnah," komentar warganet lainnya lagi (DID)

Baca Juga: Kampanye Partai NasDem di Papua Barat Daya