CARITAU CHICAGO – Harga emas naik tajam pada akhir perdagangan Kamis atau Jumat pagi, berbalik menguat dari kerugian sehari sebelumnya setelah didorong oleh dolar AS yang melemah secara luas terhadap mata uang utama pesaingnya.
Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, melonjak USD25,3 atau 1,39%, menjadi ditutup pada USD1.841,20 per ounce, atau persentase kenaikan harian terbesar untuk emas sejak 12 April 2022.
Sementara harga emas berjangka merosot USD3 atau 0,16% menjadi USD1.815,90 pada Rabu (18/5/2022), setelah naik USD4,9 atau 0,27% menjadi USD1.818,90 pada Selasa (17/5/2022), serta menguat USD5,8 atau 0,32% menjadi USD1.814,00 pada Senin (16/5/2022).
Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 1,05% menjadi 102,7240.
Beberapa data ekonomi yang mengecewakan pada Kamis (19/5/2022) juga mendukung melejitnya emas.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa klaim pengangguran awal AS meningkat 21.000 menjadi 218.000 disesuaikan secara musiman untuk pekan yang berakhir 14 Mei, atau level tertinggi sejak Januari.
Federal Reserve (Fed) Philadelphia melaporkan bahwa ukuran aktivitas manufaktur regional turun tajam ke 2,6 pada Mei dari 17,6 pada April, merupakan tingkat aktivitas terendah sejak awal 2020.
Sementara National Association of Realtors seperti dirilis Antara, melaporkan bahwa penjualan rumah yang telah ada (existing home) di AS juga merosot 2,4% ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman sebesar 5,61 juta unit.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli naik 36,4 sen atau 1,69%, menjadi ditutup pada USD21,908 per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik USD29,3 atau 3,17%, menjadi ditutup pada USD953,70 per ounce.(HAP)
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...