CARITAU ANKARA - Korban jiwa akibat Gempa yang melanda Turki dan Suriah terus bertambah. Teranyar, laporan pemerintah setempat mencatat sedikitnya 12 ribu orang tewas yang tersebar di dua negara tersebut.
Presiden Turki, Recep Tayyid Erdogan mengatakan jumlah korban tewas di negaranya telah meningkat menjadi 9.057 jiwa. Erdogan juga mengkritik upaya penyelamatan pemerintah, yang dikutuk oleh banyak orang di negara itu sebagai lamban dan tidak memadai.
Baca Juga: Bahas Biji-Bijian Laut Hitam di Telepon, Erdogan Siap Bertemu Putin di Turki
Sedangkan pemerintah Suriah menyebutkan sedikitnya 2.992 orang tewas di barat laut Suriah. Dikatakan ada lebih dari 2.850 orang terluka. Sehingga, jumlah orang yang tewas di Turki dan Suriah setelah gempa bumi telah meningkat menjadi setidaknya 12.049 orang.
Dilaporkan The Guardian, lebih dari 298.000 orang terpaksa meninggalkan rumah mereka karena gempa mematikan minggu ini, menurut media pemerintah Suriah melaporkan. Angka itu tampaknya hanya mengacu pada bagian Suriah yang berada di bawah kendali pemerintah, bukan yang dipegang oleh faksi lain di barat laut negara itu, yang lebih dekat ke pusat gempa Senin.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengirim tim ahli dan penerbangan khusus dengan pasokan medis ke Turki dan Suriah, kata direktur jenderal, Tedros Adhanom Ghebreyesus, dalam jumpa pers yang dihadiri oleh Reuters.
Tim penyelamat Polandia yang bekerja di Turki mengatakan sejauh ini mereka telah menyelamatkan sembilan orang hidup-hidup dari puing-puing, termasuk orang tua dengan dua anak dan seorang gadis berusia 13 tahun dari reruntuhan di kota Besni.
Petugas penyelamat dan penduduk bersorak sorai ketika sebuah keluarga diselamatkan dari puing-puing bangunan yang dihancurkan di desa Bisnia Suriah pada hari Rabu. Seorang pria, putra dan putrinya ditarik keluar dari bawah reruntuhan tempat mereka terjebak selama dua hari setelah bencana gempa bumi.
"Pada hari pertama kami mengalami beberapa masalah, tetapi kemudian pada hari kedua dan hari ini situasinya terkendali," kata Erdogan saat mengunjungi Kahramanmaraş.
Erdogan berjanji pemerintah bertujuan untuk membangun perumahan dalam waktu satu tahun bagi mereka yang tidak memiliki rumah di 10 provinsi yang terkena dampak.
Sementara Pemerintah Suriah telah menerima bantuan dari sejumlah negara Arab termasuk Mesir dan Irak, serta dari sekutu utamanya Rusia, yang telah mengirim tim penyelamat dan mengerahkan pasukan di Suriah untuk bergabung dalam pekerjaan bantuan, termasuk di Aleppo.
Suriah telah mengaktifkan mekanisme perlindungan sipil Uni Eropa, dua hari setelah gempa bumi, untuk meminta bantuan lebih lanjut dari blok 27 negara dan delapan negara lainnya yang menjadi bagian dari program tersebut. Uni Eropa telah memobilisasi tim SAR untuk membantu Turki, sementara sistem satelit Copernicus di blok tersebut telah diaktifkan untuk menyediakan layanan pemetaan darurat.
Setidaknya 19 negara anggota telah menawarkan bantuan.
Cuaca dingin terus diperkirakan terjadi di wilayah tersebut dengan suhu minimum dan maksimum untuk Kahramanmaraş hari ini -6C dan 1C (21-34F), dan untuk Gaziantep antara -5C dan 1C (23-34F). Diyarbakır diperkirakan akan terus turun salju, dengan suhu paling tinggi mencapai 2C (35F). (RMA)
Baca Juga: Bahas Kesepakatan Laut Hitam, Erdogan Buka Komunikasi dengan Volodymyr Zelenskyy
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024