CARITAU JAKARTA - Satu warga negara Indonesia (WNI) dikabarkan meninggal dunia akibat gempa dahsyat berkekuatan M7,7 yang mengguncang perbatasan Turki dan Suriah. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Turki di Ankara.
"Seorang WNI atas nama Nia Marlinda asal Bali dan seorang anak berusia satu tahun serta suami WN Turki di Kahraman Maras ditemukan meninggal dunia karena tertimbun reruntuhan.
Baca Juga: Respect! Cristiano Ronaldo Donasikan Sebesar $350 ribu kepada Korban Gempa di Turki-Suriah
"Kolonel Amir, Atase Pertahanan RI KBRI Ankara, yang memimpin Tim Evakuasi ke Kahramanmaras telah memastikan pemulasaraan almarhumah dan KBRI telah mengkomunikasikan hal tersebut kepada keluarga almarhumah. Almarhumah dan keluarga akan dimakamkan hari ini di Kahramanmaras," tulis KBRI Turki di situs resminya, Rabu (8/2/2023).
Selain itu, KBRI juga melaporkan situasi daerah gempa. Dikatakan, kondisi cuaca tengah badai salju dengan suhu sekitar 4 sampai -7 derajat Celsius.
“Alhamdulillah, sesuai perintah Presiden melalui Menlu RI, team KBRI sudah tiba di lokasi gempa untuk menyerahkan bantuan kemanusiaan dan mengevakuasi WNI yang terdampak ke Ankara. Saya sudah minta WNI yang dievakuasi untuk mengabari keluarga di Indonesia agar mereka tenang", ujar Dubes RI untuk Turki, Lalu M. Iqbal.
Selain itu, Tim KBRI juga mengabarkan kabar baik tentang adanya WNI dinyatakan selamat yang sebelumnya hilang kontak. "Seorang WNI Ayu Fira dan dua anaknya di Hatay yang hingga kemarin dinyatakan belum bisa dihubungi, sudah berhasil ditemukan dan dalam keadaan selamat," lanjut dia.
Adapun, Tim Evakuasi yang dipimpin oleh Kombes Budi Wadiman masih melakukan pelacakan Dykabir sambil melakukan evakuasi 20 WNI di Dyarbalir dan Malatya.
“Kami sudah tiba di Dyarbakir dan masih terus berkomunikasi dengan otoritas setempat serta simpul masyarakat Indonesia untuk mengidentifikasi dua WNI di Dyarbakir yang hingga saat ini masih belum bisa dihubungi," ujar dia.
Selama proses evakuasi, Tim KBRI Ankara yang terdiri dari Tim Konsuler Perlindungan WNI, Tim Atase Pertahanan dan Perbinlu (pejabat BIN) sudah melakukan evakuasi dari 4 titik paling terdampak gempa. Jumlah yang dievakuasi sebanyak 123 orang dari target semula 104 orang. Termasuk di dalamnya 2 WN Malaysia dan 1 WN Myanmar.
Adapun jumlah korban tewas akibat gempa dahsyat di Turki Selatan dan Suriah terus bertambah. Dilaporkan Reuters, hampir 8000 jiwa melayang hingga Selasa (7/2/2023) ketika tim penyelamat bekerja melawan waktu dalam kondisi yang tidak memungkinkan. (RMA)
Baca Juga: Nabil Saeed, Korban Gempa Turki-Suriah Akhirnya Dipertemukan dengan Cristiano Ronaldo
satu wni meninggal dunia di gempa turki gempa turki-suriah kbri turki
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024