CARITAU YOGYAKARTA – Prof Zullies Ikawati, pakar Farmakologi dan Farmasi Klinik Universitas Gadjah Mada (UGM), meminta pelarangan obat dalam bentuk sirop terkait kasus gagal ginjal akut tidak dipukul rata untuk semua pengobatan.
Baca Juga: Baleg DPR RI Minta Pemerintah Perkuat Pengawasan Obat dan Makanan
Baca juga : Menteri Erick Thohir: BUMN Farmasi dan Rumah Sakit Harus Cek Obat-obatan untuk Cegah Gagal Ginjal Akut
Prof Zulies pun berharap pelarangan perlu diatur bijaksana dengan tetap mempertimbangkan risiko dan manfaat penggunaanya.
Meski gagal ginjal akut masih misteri, Zullies menyampaikan ada berbagai faktor penyebab, antara lain infeksi tertentu seperti leptospirosis yang salah satunya bisa menyerang ginjal. Selain itu infeksi bakteri E coli juga dapat menyebabkan gagal ginjal akut.
"Kajian sementara dari Kemenkes menyebutkan bahwa penapisan terhadap virus dan bakteri telah dilakukan, namun belum terbukti kuat sebagai penyebab gagal ginjal akut," katanya.
Meski penyebab kasus gagal ginjal akut masih misterius, Zullies mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak panik.
Untuk saat ini, ia berharap masyarakat disarankan untuk sementara waktu mengikuti saran dari lembaga resmi pemerintah seperti Kemenkes, BPOM, asosiasi dokter dan lainnya untuk menghindari konsumsi obat bentuk sirop hingga diperoleh hasil yang lebih pasti.
Baca juga : Pertolongan Pertama pada Anak Demam, Hindari Pemberian Obat Sirop di Tengah Merebaknya Gagal Ginjal Akut
Apabila anak-anak mengalami sakit demam, batuk, maupun pilek, ujar Zullies seperti dirilis Antara, sebaiknya mengonsumsi obat parasetamol dalam bentuk puyer, kapsul, tablet, suppositoria atau bentuk lainnya, sementara untuk mengurangi rasa pahit bisa ditambahkan pemanis yang aman bagi anak.
Para orang tua juga perlu selalu mengkonsultasikan efek penggunaan obat sirup dengan dokter maupun apoteker.
"Untuk parasetamol yang sifatnya mengurangi gejala, mungkin penggunaan sirop lebih berisiko ketimbang manfaatnya saat ini, di mana sedang diteliti kemungkinan adanya cemaran bahan yang bisa membahayakan. Untuk itu bisa dicoba dalam bentuk puyer atau bentuk lainnya," pungkasnya.(BON)
Baca Juga: Lapor Presiden Jokowi, BPOM Ungkap Celah Senyawa Perusak Ginjal yang Masuk ke Indonesia
prof zullies ikawati farmakologi dan farmasi klinik ugm gagal ginjal akut
Cara Upgrade Skill Gaming dengan Samsung Galaxy A1...
Masuk Minggu Tenang, Pj Teguh Pastikan Jakarta Ber...
Cawagub 02 Fatmawati Dua Bulan Keliling 24 Kabupat...
Kampanye Akbar 02 Andalan Hati, Panglima Dozer: Su...
PMJAK Desak Bawaslu DKI Tindaklanjuti Soal Dana Ka...