CARITAU JAKARTA – Pada Selasa (3/5/2022) pukul 08:59 WIB, harga emas dunia di pasar spot tercatat USD1.860,50/troy ons. Turun 0,22% dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Kemarin, Senin (2/5/2022) harga aset ini ditutup ambles 1,77%.
Baca Juga: Harga Emas Antam Jumat Naik Rp10.000 Jadi Rp1,062 Juta Per Gram
Harga emas kian tertekan seiring makin dekatnya pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve/The Fed pada Rabu besok waktu setempat.
Kemarin, Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) ditutup di 103,604, menjadi rekor yang tertinggi sejak 2002.
Emas dan dolar AS punya hubungan yang berbanding terbalik. Saat dolar AS menguat, harga emas malah tertekan.
Ini karena emas adalah aset yang dibanderol dalam dolar AS. Jadi ketika dolar AS terapresiasi, emas akan lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain. Permintaan emas turun, harga pun mengikuti.
Selain itu, penguatan dolar AS juga ikut mengerek imbal hasil (yield) obligasi. Ini membuat opportunity cost memegang emas jadi lebih mahal, karena emas adalah aset tanpa imbal hasil atau non-yielding asset.(HAP)
Baca Juga: Diisukan Meninggal Dunia, Agnez Mo: Enggak Apa-Apa, Artinya Panjang Umur
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024