CARITAU JAKARTA - Selama dua hari belakangan ini banyak ramai pemberitaan di lini massa terkait pegawai Twitter yang mengundurkan diri setelah diultimatum Elon Musk harus bekerja dengan mode ‘hard-core’.
Semua kehebohan di media sosial tersebut berawal dari ketika Elon Musk mengirim surel ke pegawai Twitter, bahwa ia akan melakukan cultural reset. Pegawai harus setuju bekerja di dalam mode ‘hardcore’ di Twitter 2.0 versi Musk, Selasa (14/11/2022)
Dalam surel teresebut, Musk juga menambahkan, jika tidak memilih, para karyawan dapat langsung mengambil uang pesangon 3 kali gaji atau dalam kata lain mengundurkan diri.
Baca Juga: Jokowi Bertemu Elon Musk, Bahas Potensi Pengembangan Investasi di Indonesia
“Ini berarti bekerja berjam-jam dengan intensitas tinggi, hanya kinerja luar biasa yang akan menjadi nilai kelulusan,” tulis Musk dalam email tersebut.
Hardcore di sini adalah kerja di atas jam kerja, deadline yang mepet, dan beban kerja yang berat. Elon Musk sudah dikenal dengan budaya kerja yang berat dan kadang tak masuk akal di perusahaannya yang lain, SpaceX dan Tesla.
Pasca kiriman surel tersebut, Kamis (17/11) waktu setempat, ratusan pegawai Twitter dilaporkan keberatan dengan mode hardcore tersebut dan memilih mengundurkan diri, dilansir dari laman Platformer.
Sebelumnya, Twitter telah kehilangan setengah akibat PHK massal yang dilakukan Musk awal November kemarin. Ditambah pegawai yang di-PHK karena mengkritik Elon (sekitar puluhan), dan pegawai yang memilih PHK secara mandiri, Twitter menyisakan hanya 2.900 pegawai, dikutip dari The Verge.
Ada lekhawatiran muncul, banyak karyawan senior yang kompeten mundur, sehingga hanya menyisakan pegawai yang tak tahu menahu cara mengelola Twitter.
"Rasanya semua orang yang membuat tempat ini luar biasa pergi," ujar seorang pegawai Twitter yang hengkang kepada The Verge.
Sejak Jumat (18/11/2022) pagi, tagar #RIPTwitter menjadi trending di Twitter dengan cuitan mencapai 200 ribu kali. Ratusan ribu cuitan tersebut berasal dari pengguna Twitter di seluruh dunia termasuk Indonesia.
Banyak cuitan yang menyalahkan Elon Musk dengan kebijakannya tersebut. Ada yang mengungkapkan kegelisahan mereka apakah platform ini akan berlajut atau tidak. Tak sedikit juga yang masih bertanya-tanya terkait polemik kebijakan Musk yang berdampak banyaknya karyawan Twitter yang resign.
Di saat yang bersamaan, Elon Musk dikabarkan sampai menutup akses gedung. Hal ini membuat pegawai Twitter tidak bisa masuk kantor dengan kartunya. Dalam laporannya, Jurnalis Platformer, melaporkan bahwa Elon Musk takut pegawai akan menyabotase perusahan
Kantor Twitter sendiri baru akan dibuka 21 November 2022, dan perusahaan menulis “Harap terus mematuhi kebijakan perusahaan dengan tidak membicarakan informasi rahasia perusahaan di media sosial, dengan pers, atau di tempat lain." (IRN)
Baca Juga: Viral Kasus Revenge Porn di Pandeglang, Pelaku Alwi Husen Maolana Ternyata Anak Mantan Kadis LHK
elon musk twitter akuisisi tesla space x phk massal pengunduran diri karyawan riptwitter
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024