CARITAU JAKARTA - Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran mengaku telah mendapatkan informasi perihal munculnya aktivitas kegiatan yang diduga sengaja dibentuk untuk menggagalkan penyelenggaraan kontesasi Pemilu 2024.
Wakil Ketua TKN, Habiburokhman mengaku telah mencium adanya dugaan aktivitas pihak-pihak yang ingin menggagalkan Pemilu 2024 itu berdasarkan temuan dan juga informasi yang disampaikan oleh masyarakat.
Habiburokhman mengungkapkan, salah satunya yakni mengenai adanya upaya dugaan penghasutan kepada mahasiswa dalam rangka untuk menggelar aksi demonstrasi mengenai isu dinasti politik.
Selain itu, lanjut Habib, pihaknya juga telah mendapatkan informasi soal adanya aktivitas bawah tanah yang membangun narasi menuntut penangkapan terhadap terduga pelanggar HAM.
Dirinya menilai, kegiatan itu tidaklah masuk dalam logika berfikir masyarakat lantaran hanya dapat membuat keruh situasi dan kondisi dinamika penyelenggaraan Pemilu 2024.
“Kita tahu di era pemilu ini kan sangat sensitif ketika adanya demonstrasi, tentu memancing adanya reaksi dari pihak-pihak lain.”ujar Habib kepada, Jumat (12/1/2024).
“Misalnya ada yang menuduh ini ada praktek politik dinasti dalam kontek negatif, padahal sebagian masyarakat menganggap tidak terjadi politik dinasti dalam konteks negatif,” sambungnya.
Habiburokhman mengaku sangat khawatir apabila telah terjadi aksi demonstrasi dengan membangun isu-isu itu lantaran dapat berakibat menimbulkan situasi Pemilu 2024 menjadi tidak kondusif.
Ia menjelaskan, salah satu indikasi mengenai adanya aktivitas agenda menggagalkan Pemilu 2024 yakni dengan penyebaran media cetak koran bernama 'Achtung' yang di duga dilakukan secara sembunyi-sembunyi.
Ia menerangkan, adapun isi dari koran 'Atchung' itu, merupakan narasi keliru tudingan Prabowo Subianto sebagai dalang penculik aktivis 98.
“Pertama, penyebaran koran gelap 'Achtung' yang sangat masif yang isinya adalah fitnah. Ini sudah 2-3 hari beredar."
“Isinya confirm fitnah, misalnya "Inilah penculik aktivis ’98”. ini foto Pak Prabowo difitnah sebagai penculik,” kata Habiburokhman.
Habiburokhman mengungkapkan, potensi penggagalan Pemilu 2024 terlihat lainya yaitu dengan mulai munculnya narasi isu soal seruan penangkapan terhadap terduga pada pelanggar HAM.
Hal itu lantaran menurutnya, isu tersebut telah ditimbulkan setiap momentum kontestasi Pemilu di Indonesia dan kali ini kembali di hembuskan untuk menggagalkan Prabowo menjadi Capres di Pemilu 2024.
Kendati demikian, Habiburokhman menambahkan, bahwa Prabowo sejatinya tidak terbukti melanggar HAM melalui pembuktian dalam agenda sidang pengadilan militer yang telah digelar pada saat paska peristiwa reformasi 1998.
“Dan ini tentunya menimbulkan reaksi dari masyarakat yang berpendapat sebaliknya bahwa tidak ada kontestan dalam pemilu ini yang melanggar HAM,” tandasnya. (GIB/DID)
tkn prabowo - gibran habiburokhman gerakan gagalkan pemilu pemilu 2024
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...