CARITAU JAKARTA - Pengamat politik Fernando Emas angkat bicara peluang Sandiaga Uno yang masuk dalam daftar kandidat lima besar Bakal Calon Wakil Presiden (Bacawapres) pendamping Bakal Calon Presiden (Bacapres) PDI Perjuangan Ganjar Pranowo.
Sebelumnya Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan Puan Maharani menyebutkan bahwa terdapat lima nama yang masuk dalam kriteria mendampingi Ganjar di kontestasi Pilpres 2024.
Baca Juga: Diajak Prabowo Gabung Pemerintahan, Ini Kata Paloh
Adapun kelima nama itu, Menteri BUMN Erick Thohir, Mantan Panglima TNI Andika Perkasa, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.
Pengamat politik yang juga Direktur Rumah Politik Indonesia (RPI) Fernando Emas menilai, bergabungnya Sandiaga Uno ke PPP merupakan salah satu upaya strategi yang dilakukan untuk memuluskan jalan mendapat pinangan dari PDIP untuk mendampingi Ganjar.
Disisi lain, menurut Fernando, posisi PPP yang telah menyatakan resmi bergabung dengan PDIP juga dapat menjadi peluang besar untuk Sandiaga Uno mendapatkan kesempatan mendampingi Ganjar Pranowo menjadi Bakal Calon Wakil Presiden (Bacapres).
Sebab dikatakannya, jelang pendaftaran Capres dan Cawapres pada Oktober mendatang, hingga saat ini belum ada lagi partai politik yang bergabung menyatakan dukungan ke Ganjar dan PDIP kecuali PPP.
"Sehingga sangat dimaklumi ketika PPP bergabung dalam koalisi PDI Perjuangan mendukung Ganjar Pranowo dengan menawarkan Sandiaga Uno menjadi cawapres Ganjar Pranowo," kata Fernando.
Kendati demikian, meski posisi PPP dalam DPR RI hanya meraup 3,3% suara, namun menurut Fernando, sosok Sandiaga Uno dinilai saat ini cukup diperhitungkan lantaran dalam beberapa pekan terakhir elektabilitasnya tinggi berdasar hasil dari pemeriksaan lembaga survei.
"Walaupun dapat dikatakan PPP terlalu bermimpi mengharapkan posisi wapres hanya dengan modal 3,3 persen di DPR RI, namun Sandiaga Uno sosok cawapres yang disodorkan cukup diperhitungkan berdasarkan beberapa lembaga survei," sambung dia.
Disisi lain, menurut Fernando, magnet Sandiaga Uno dalam rangka mendompleng elektabilitas Ganjar Pranowo di kontestasi Pilpres 2024 juga didukung dengan komponen biaya politik yang dimiliki oleh eks Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut.
"Apalagi Sandiaga Uno tidak akan bergantung pada pihak lain untuk kepentingan biaya politik mengikuti kontestasi pilpres," ujarnya.
Fernando menerka, apabila Sandiaga Uno tak terpilih mendampingi Ganjar sebelum kegiatan pendaftaran Capres Cawapres, ditenggarai juga dapat merubah keputusan PPP untuk keluar dari koalisi PDI Perjuangan.
Hal itu lantaran menurut Fernando, pengaruh Sandiaga Uno di PPP cukup besar lantaran telah memiliki logistik untuk membantu menjalankan perjuangan di Kontestasi Pemilu 2024.
"Sehingga wajar saja kalau PPP juga akan mengambil keputusan untuk keluar dari koalisi PDI Perjuangan apabila Sandiaga tidak diusung sebagai cawapres pendamping Ganjar," tutur Fernando.
Fernando mengatakan, namun apabila melihat dinamika poros koalisi Capres 2024 yang sudah terbentuk, peluang Sandiaga Uno masih terbuka untuk menjadi pendamping Ganjar di kontestasi
pilpres 2024.
"Dari kedua peluang tersebut, saya melihat Sandiaga Uno akan memberikan warna yang berbeda jika berpasangan dengan Ganjar karena selama ini Sandiaga Uno dekat dengan tokoh agama Islam sehingga dikatakan merupakan representasi kelompok islam," jelasnya.
"Sehingga kalau Ganjar berpasangan dengan Sandiaga merupakan representasi nasionalis-agamis. Berbeda kalau berpasangan dengan Anies tidak akan memberikan warna yang berbeda karena dianggap akan sama-sama merepresentasikan kelompok islam," tandas Fernando.
Sebelumnya, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) resmi menerima Sandiaga Uno menjadi kader. Paska diumumkan resmi menjadi kader, PPP langsung memberikan tugas stategis untuk Sandiaga Uno yakni menjadi Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) partai.
Atas amanah itu, sejumlah orang menilai bahwa posisi Sandiaga Uno di PPP memang cukup juga diharapkan untuk mendorong elektabilitas pada kontestasi Pemilu 2024.
Adapun menurut isu yang beredar bergabung nya sosok Sandiaga Uno ke PPP dalam beberapa waktu lalu ditenggarai merupakan salah satu upaya strategi untuk memuluskan keinginannya mengikuti kontestasi pada pilpres 2024. (GIB/DID)
Baca Juga: Soal Ucapan 'Goblok', PDIP Ingatkan Prabowo: Jangan Terbawa Emosi
pasangan capres-cawapres ganjar pranowo sandiaga uno pilpres 2024 pemilu 2024
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...