CARITAU JAKARTA - Mantan Menko Kemaritiman Rizal Ramli membeberkan adanya operasi politik Menkomarves Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) yang dilakukan untuk mengkudeta konstitusi.
Dijelaskan ekonom senior itu, pada tahun 80-an dikenal istilah kudeta konstitusi yang jauh lebih gampang mengubah konstitusi untuk memperkuat kekuatan yang kuasa otoriter untuk penyimpangan apapun.
Baca Juga: Pekan Depan Bawaslu Serahkan Dokumen Nota Kesimpulan PHPU ke MK
“Jadi istilah akademiknya itu memang kudeta konstitusi. Ternyata biangnya kudeta konstitusi ini temannya Panda sama teman saya, Bang Luhut Panjaitan," kata Rizal dalam videonya di Total Politik seperti dikutip Rabu (7/12/2022).
Diakuinya, dirinya paham betul cara kerja Luhut Panjaitan. Menurutnya, Luhut, selalu cari orang bermasalah untuk dibikin bagian dari operasi tersebut. Hal itu jelas Rizal, pernah diungkapkan Luhut kepada dirinya.
"Dia pernah ngomong sama saya “Zal lu politiknya itu hitam putih, kita itu perlu politik kita orang bermasalah kita pasangin tali di hidungnya kayak kerbau supaya bisa diperintahkan kiri kanan," ungkap Rizal.
Inilah modus operasi daripada Luhut Panjaitan, ungkapnya, waktu itu Luhut Panjaitan ngotot agar supaya Jokowi memilih Setia Novanto agat menjadi ketua umum Partai Golkar.
“Kalau saya masih di dalam biasanya Jokowi nanya sama saya, Rizal bagaimana ini, saya bilang jangan mas, Novanto itu banyak masalah nanti kita sibuk ngurusin limbahnya aja,” ungkapnya.
Lepas dari itu, akhirnya, lanjut Rizal, Luhut mengajaknya makan siang yang pada saat itu juga ia diminta untuk membantu Luhut agar Setia Novanto dijadikan sebagai Ketua Umum Golkar.
"Luhut ngajak saya makan siang ‘Zal lu bantuin dong karena Jokowi pasti nanyak ama lu nih soal begini’. ‘Bantuin apa lu’ bantu dong lobi Jokowi supaya dukung Novanto jadi Ketua Umum Golkar’. Saya bilang saya kagak mau,” kata Rizal menjelaskan percakapannya dengan Luhut.
“Dia bilang ‘lu Zal, politik lu Hitam Putih, kita itu perlu orang bermasalah supaya kaya kerbau dipegang hidungnya’. Saya bilang ‘bang jangan samain gua sama lu’
Kenapa? Lu otaknya nggak bener kok,” ungkap Rizal melanjutkan percakapan itu.
Namun demikian, soal percakapan itu, Rizal mengaku memang sudah biasa dilakukan dengan bahasa seperti itu.
"Tapi kita memang teman lah biasa ngomong kayak gini. Sama gua ke Panda sama Effendi biasalah ngomong to the poin," ujarnya.
Menurut Rizal, inilah operasi politik yang menggunakan orang-orang bermasalah secara hukum yaitu pasien rawat luar dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). (DID)
Baca Juga: TKN Prabowo-Gibran Bantah Program Makan Siang Gratis Pangkas Subsidi BBM
rizal ramli kudeta konstitusi operasi politik luhut binsar pandjaitan lbp pilpres 2024
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...