CARITAU JAKARTA - Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari mengatakan, pihaknya mempersiapkan berbagai hal dalam Pemilu yang kerap tidak bisa diprediksi.

Salah satunya, Hasyim menyebutkan, pihaknya menyiapkan logistik pemilihan presiden (pilpres) jika pelaksanaan pesta demokrasi itu hingga dua putaran.

Baca Juga: Sidang Sengketa Pilpres di MK Tanpa Anwar Usman, Timnas AMIN: Harusnya dari Awal

“KPU harus merencanakan atas segala sesuatu yang enggak bisa diprediksi. Jika terjadi situasi tersebut, kita penuhi syaratnya untuk pilpres putaran kedua. Jadi segala situasinya sudah siap, anggaran, logistik dan segala macam,” kata Hasyim kepada wartawan di Jakarta, Kamis (21/9/2023).

Dia menyampaikan, untuk segala persiapan menghadapi potensi terjadinya dua putaran tersebut, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak lain. Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan pemerintah bahkan sudah menyetujui.

“Sudah disetujui dengan badan anggaran DPR. Hanya saja, untuk pencairannya itu nanti, begitu syarat dan kondisi untuk pilpres putaran kedua muncul, baru disiapkan," ujar dia.

Dia memaparkan, sejauh ini KPU belum bisa memastikan berapa pasangan calon (paslon) yang akan mendaftarkan dirinya ke KPU secara resmi. KPU juga bisa belum bisa mengetahui jumlah Paslon secara pasti meskipun saat ini sudah beredar kabar bakal calon presiden (capres) ke publik.

Karena di menambahkan, KPU sebagai pelaksana dan penyelenggara pemilu, maka harus merencanakan situasi yang tidak bisa diprediksi. Termasuk berapa Paslon dan potensi putaran kedua atau tidak.

"Misalnya, saat Pilpres 2004 yang diikuti lima paslon, kemudian diakhiri dengan pilpres dua putaran. Lalu untuk Pilpres 2009, terdapat tiga pasangan calon tapi berakhir dengan satu putaran," tutupnya. (DID)

Baca Juga: Relawan 01 & 03 Desak DPR Gulirkan Hak Angket