CARITAU JAKARTA - Pengamat politik dari Univeritas Al-Azhar, Ujang Komarudin menyoroti perihal pernyataan yang disampaikan tim delapan dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang menyebutkan bakal menentukan sosok pendamping Anies Baswedan dikontestasi Pilpres 2024 dari kalangan internal koalisi.
Baca Juga: Connie Bakrie Sebut Skenario Prabowo Hanya 2 Tahun Jika Jadi Presiden, TKN: Itu Hoaks dan Fitnah!
Adapun dalam pernyataan tersebut ditenggarai sosok yang nantinya akan mendampingi Anies Baswedan maju dikontestasi Pilpres 2024 yakni Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhyono (AHY) dan Wakil Ketua Dewan Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Heryawan.
Berkaitan dengan hal itu, Ujang menilai bahwa keputusan tim delapan KPP untuk mengambil sosok Cawapres pendamping Anies Baswedan dari internal koalisi merupakan keputusan yang sangat tepat guna menjaga stabilitas dinamika politik didalam koalisi.
Hal itu lantaran menurut Ujang, jika sosok figur Cawapres pendamping Anies Baswedan diambil dari eksternal koalisi maka akan menimbulkan polemik pergerakan kerjasama antara ketiga partai yang telah sepakat bekerjasama untuk berjuang memenangkan Pilpres tersebut.
Pasalnya, Ujang melihat bahwa Anies Baswedan sebagai Cawapres yang telah resmi diumumkan tersebut bukan dari kalangan kader dari partai politik pengusung.
Berdasarkan hal itu, menurut Ujang, apabila nantinya sosok figur nama Bacawapres yang telah diumumkan bukan dari tiga partai yang tergabung di KPP, maka Koalisi itu dinilai tidak siap untuk menghadapi kontestasi Pilpres 2024.
Adapun ketiga partai yang sepakat membentuk Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) itu adalah Partai Nasional Demokrasi (Nasdem), Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
"Anies itu kan orang luar bukan asli orang dari tiga partai politik (pengusung) cawapresnya dari luar juga misalkan khofifah atau yang lain. Maka artinya itu akan menjadi kegagalan tersendiri dari koalisi perubahan karena dinilai tidak bisa menghadirkan capres-cawapres dari internal partai koalisi itu," kata Ujang saat dihubungi di Jakarta, Kamis (8/6/2023).
"Kalau saya sih melihatnya arahnya ke AHY, kalau Aher mohon maap elektabilitasnya enggak ada artinya enggak laku juga, kalau AHY elektabilitasnya ada, jadi masih bisa bersainglah dalam konteks pertarungan di Pilpres 2024," sambung Ujang.
Disisi lain, pria yang menjabat sebagai Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) itu menilai, jika sosok Bacawapres terpilih bukan dari internal koalisi, maka akan berimplikasi pada kegagalan untuk meraup kemenangan di kontestasi Pilpres 2024.
Sebab, menurut Ujang, apabila keputusan itu hendak terwujud, maka bukan tidak mungkin, KPP yang sepakat mengusung Anies Baswedan akan bubar karena tidak ada sosok internal yang memiliki pijakan dalam koalisi tersebut.
"Jadi agar solid agar tidak bubar juga, agar koalisi ini tetap bertahan, maka sebuah keniscayaan atau sebuah keharusan cawapres itu ya dari internal partai koalisi itu. Pilihannya kalau engga PKS Demokrat, dari PKS Aher dari Demokrat AHY," ujarnya.
Kendati demikian, Ujang menilai, bahwa sosok yang dinilai pantas untuk menjadi pendamping Anies sebagai Cawapres dari internal koalisi itu kemungkinan akan jatuh kepada Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Sebab menurut Ujang, sosok Ketum dari partai yang berlambang bintang mercy dinilai memiliki nilai jual dalam rangka berjuang memenangkan Pilpres 2024. Ujang menambahkan, bahwa saat ini, sosok AHY masih memiliki elektabilitas yang mumpuni ketimbang Ahmad Heryawan (Aher).
"Kalau AHY elektabilitasnya ada jadi masih bisa bersaing dalam konteks pertarungan di Pilpres di 2024. Indikasi pernyataan Sudirman Said, saya melihatnya mengarah pada Ketum partai koalisi di ketiga partai itu ya salah satunya partai Demokrat AHY," tandas Ujang. (GIB/DID)
Baca Juga: Netralitas BIN di Pemilu 2024 Dipertanyakan, JARI’98 Minta BG Buka Suara
demokrat koalisi perubahan cawapres internal koalisi ahy pemilu 2024
ry30w5
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...