CARITAU MAKASSAR - Ladang Ganja seluas 1 hektar area (ha) yang dimusnahkan oleh Direktorat Reserse Narkoba Polda Sulsel dan BNNP Sulsel di Desa Bontojai, Kecamatan Bontocani, Kabupaten Bone ternyata dikelola oleh seorang petani.
Bahkan, sejak digarap pada Maret tahun 2021 lalu hingga saat ini. Ladang Ganja seluas 1 Ha itu sudah panen sebanyak tiga kali.
Hal itu diungkapkan Kapolda Sulsel, Irjen Pol Nana Sudjana saat menggelar Konferensi Pers di Mapolda Sulsel, Jum'at (17/2/2023).
Di mana, pihaknya mengamankan dua orang pelaku yang merupakan bandar yakni lelaki inisial SN (37) warga Jalan hartaco, Kota Makassar dan RK (34), warga Jalan Panjahitan, Baruga Kota Kendari.
Dari keterangan kedua tersangka, mereka mulai menanam bulan Maret 2021 dan mendapatkan bibit membeli dari media online.
"Jadi antara tahun 2021 sampai saat ini mereka sudah memanen tiga kali," katanya.
"Kedua pelaku ini mengaku mendapat ganja tersebut dari seorang petani yang menggarap lahan ganja tersebut berinisial PA (60)," ungkapnya.
Kata dia, PA merupakan warga penduduk asli di Desa Bontojai, Kecamatan Bontocani, Kabupaten Bone.
"PA adalah petani usia lanjut dan dari keterangan yang diperoleh PA mereka hanya dimanfaatkan oleh kedua pelaku tadi," bebernya.
Nana menjelaskan, PA diberi bibit dalam bentuk biji dari ganja. Kemudian ditanam di pegunungan Bohonglangi.
"Ini ditanam di lahan garapan di lahan 1 hektar. Itu keterangan PA. PA tidak mengetahui bahwa itu bibit ganja. Yang disampaikan bibit akan tumbuh dan digunakan sebagai obat," jelasnya.
Para tersangka dijerat UU Narkotika nomor 35 tahun 2009 Pasal 114 ayat 2 sub 112 ayat 2. Ancaman hukuman minimal 5 tahun dan maksimal 20 tahun. (KEK)
polda sulsel ladang ganja di bone 1.000 pohon ganja ganja narkotika sudah panen tiga kali
173 Pebulu Tangkis Siap Berlaga di Olimpiade Paris...
Pemprov DKI Prioritaskan Pembangunan Pengolahan Sa...
Jadi Salah Satu yang Terbesar di Dunia, Jakarta Ba...
Tembus 35.000, Warga Palestina Tewas di Gaza Akiba...
Potret Timbunan Sampah di TPST Bantargebang Setara...