CARITAU JAKARTA – Sejumlah pemain dan klub mendesak agar Liga 1 bergulir kembali. Seperti diketahui, Liga 1 musim 2022/2023 harus terhenti menyusul Tragedi Kemanusiaan di Kanjuruhan.
Sebelumnya, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) telah mengonfirmasi bahwa pihaknya bakal menggelar Kongres Luar Biasa (KLB). PSSI juga telah mengirimkan surat kepada FIFA terkait KLB tersebut.
Baca Juga: Timnas Indonesia Naik Empat Peringkat di Rangking FIFA
Agenda KLB pun diketahui akan memilih ketua umum, wakil ketua umum dan anggota Komite Eksekuti (Exco) yang baru. Jika direstui FIFA, PSSI menjelaskan KLB akan digelar pada 18 Maret 2023 mendatang.
Menyikapi KLB dan nasib kompetisi Liga 1, Chief Operating Officer Bhayangkara FC, Sumardji mengatakan kompetisi liga 1 harus dilanjutkan kembali.
Sebab, terang Sumardji, tidak adanya kepastian penyelenggaraan kompetisi membuat klub menderita. Ia menegaskan, klub-klub di Indonesia hanya ingin adanya kepastian kompetisi kembali berjalan.
"Tentunya kami berharap dengan KLB, semoga saja dapat menghidupkan kembali liga dan semua yang terkait dengan sepakbola," ungkap dia.
Senada dengan Sumardji, pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso meminta kepada operator untuk segera menentukan nasib kelanjutan Liga 1. Kata dia, Liga 1 mesti dilanjutkan kembali dalam waktu cepat, kalau bisa sebelum dihelatnya KLB.
"Sambil menunggu KLB seharusnya kompetisi ini harus cepat berjalan, nanti setelah kompetisi selesai mungkin bisa KLB. Mudah-mudahan akhir November,” kata pelatih asli Malang tersebut.
"Semua pengurus PSSI sudah menyatakan bahwa KLB pasti digelar, yang terpenting bagaimana caranya supaya kompetisi bisa secepat mungkin bisa berjalan lagi sambil menunggu KLB. Itu menurut saya yang paling ideal," tambahnya.
Adapun sejumlah pemain yang berkarir di Liga 1 juga angkat bicara. Teranyar, Marc Klok mengemukakan pendapatnya terkait nasib dirinya, maupun Timnas Sepak Bola Indonesia jika kompetisi tidak ada.
"Harapan saya secapatnya bisa kembali digelar lagi, termasuk untuk tim nasional. Karena pemain harus segera kembali berada di kondisi kebugaran yang bagus. Karena kami akan bertanding di Piala AFF Desember nanti. Kami perlu sepak bola yang kompetitif secapatnya," imbuh pemain kelahiran Belanda itu di situs resmi Persib Bandung, dikutip Jumat (4/11/2022).
Efek Penghentian Kompetisi
Tregedi memilukan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, awal Oktober lalu telah menjadi duka mendalam seluruh dunia. Berbagai dampak bermunculan pasca tragedi tersebut, seperti penyelenggara menghentikan sementara Liga 1.
Selaku pengamat sepakbola, Amir Machmud menyebut terhentinya kompetisi tentu akan menimbulkan efek domino kepada semua aspek. Kendati ia mendukung penghentian sementara kompetisi, namun ia menyebut penyelenggara harus berjelas-jelas soal kelanjutan Liga 1.
Amir menyebut, seluruh pihak mesti melihat nasib para pemain, pelatih hingga klub. Alasannya, pertandingan yang tidak dilangsungkan akan berpengaruh dengan komitmen antara klub dan sponsor-sponsor yang sudah terjalin sejak sebelum liga bergulir.
Klub, menurut Amir mendapatkan tantangan besar. Negosiasi ulang dengan pihak sponsor pun harus dilakukan untuk bisa tetap bertahan hidup.
Jika nantinya negosiasi antara sponsor dan klub tersendat, klub dikhawatirkan memperoleh kerugian. Sehingga tidak menutup kemungkinan akan berimbas ke jajaran manajemen, pemain dan klub.
"Kondisi itu tentunya harus ada negosiasi ulang. Apakah memungkinkan ini diteruskan atau mungkin secara profesional harus ada restrukturisasi, ini yang menyulitkan," tegasnya.
Lalu dari sisi teknik, sambung dia, pelatih juga akan kesulitan menyesuaikan program latihan dengan periode kompetisi.
"Ini menjadi sulit ketika harus mengulang, tiga perempat atau sepertiga menyulitkan, ini harus dimulai lagi," jelasnya.
Selain yang dipaparkan di atas, terhentinya perhelatan liga akan membuat kondisi pesepakbolaan di Indonesia tahun 2023 berjalan sulit.
Sebab, Indonesia akan dihadapi jadwal padat, mulai dari tuan rumah Piala Dunia U-20, hingga mengikuti kompetisi-kompetisi bergengsi yang diikuti Timnas Garuda.
Seperti yang diketahui, stadion-stadion venue Piala Dunia U-20 nanti juga merupakan kandang dari klub-klub Liga 1. Maka sudah pasti, perubahan format kompetisi harus dilakukan, umpama musim 2022/23 kembali digelar.
Kompetisi Dilanjutkan Jika PSSI Sudah Berbenah
Timbulnya desakan dari publik untuk digulirnya kembali Liga 1, ternyata tidak diamini oleh berbagai pihak.
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) yang ikut aktif dalam mengawal maupun menginvestigasi kasus di Tragedi Kanjuruhan, malah memberi sejumlah rekomendasi kepada PSSI. Salah satunya menyangkut tentang kompetisi.
"Kami juga minta PSSI untuk membekukan seluruh aktivitasnya. Sehingga punya kesempatan untuk melakukan sertifikasi terhadap security officer, Panpel dan pada perangkat pertandingan lainnya," kata Beka Ulung Hapsara, selaku Komisioner Komnas HAM dalam konferensi pers di Kemenko Polhukam, Kamis (3/11).
Ia menyebut, pihaknya juga meminta aktivitas sepak bola di Indonesia dibekukan. Hal tersebut dilakukan agar PSSI punya waktu leluasa untuk melakukan sertifikasi kepada perangkat pertandingan.
Kemudian, Komnas HAM juga merekomendasikan kepada PSSI untuk bisa mengevaluasi segala peraturan. Baik dari statuta PSSI, regulasi keselamatan sampai perjanjian kerjasama dengan berbagai pihak.
Beka mengatakan upaya Ini untuk mencegah diutamakan prinsip komersialisasi ketimbang keselamatan.
"Termasuk juga evaluasi perjanjian kerjasama dengan kepolisian. Karena ini yang membuka pintu keterlibatan aparat polisi, pasukan huru hara, yang standarnya dengan gas air mata tameng dan sebagainya yang sedikit banyak menciptakan suasana stadion tak seperti yang kita harapkan," terang dia.
Rencana PSSI Soal Kelanjutan Liga
Ramainya pertanyaan soal kelanjutan Liga 1, PSSI akhirnya buka suara. Kompetisi Liga 1 2022/2023, menurut Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, akan dilanjutkan dengan memakai sistem bubble.
Kata Iwan, sistem tersebut direncanakan guna mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan. PT Liga Indonesia baru (LIB) selaku operator sekaligus penyelenggara kompetisi akan menerapkan sistem bubble to bubble. Sistem ini pernah diberlakukan saat merebaknya masa penularan korona.
"Akan ada owner meeting. Kami (PSSI-red) menanyakan bagaimana rencana mereka melakukan kompetisi. Memang sudah disiapkan skema oleh LIB, di mana situasi sekarang kita masih trauma dengan Kanjuruhan,” beber Iwan Bule kepada wartawan, Selasa (1/11/2022).
Lanjut dia, nantinya ada perubahan nama pada sistem Liga 1 2022/2023. Sistem bubble nantinya akan diganti namanya dengan sebutan klaster.
“Kita akan buat sistem bubble to bubble, klaster namanya, contoh di Jawa Tengah. Mekanisme pertama akan seperti waktu korona dulu," jelasnya.
Terkait kapan bergulir, Iwan Bule belum menerangkan secara pasti kapan dan tanggal dilanjutkan kembali kompetisi elit antar klub Indonesia itu. "Kami belum pastikan karena kami masih membuat skenario-skenario dahulu. Yang jelas PT Liga Indonesia Baru (LIB) sudah membuat itu," kata Mochamad Iriawan
"Mungkin (di awal-red) tanpa penonton, kedua bertahap (dengan penonton-red) 20 persen, sudah diskemakan oleh LIB. Saya berharap demikian bisa menyelesaikan sisa kompetisi musim ini. Kan baru 97 pertandingan, (kompetisinya-red) masih panjang itu kan,” tutup dia. (RMA)
Baca Juga: Timnas Jepang Bertekad Tutup Babak Grup Piala Asia 2023 dengan Kemenangan
liga 1 kapan liga 1 bergulir? jadwal liga 1 pssi sepak bola timnas indonesia tragedi kanjuruhan
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...