CARITAU SURABAYA – KH Abdus Salam Shohib atau Gus Salam berharap dirinya tetap diakui sebagai santri oleh para pendiri Nahdlatul Ulama meskipun dirinya diberhentikan sebagai Wakil Ketua PWNU Jatim oleh PBNU.
“Saya menerima dengan lapang dada terhadap apapun keputusan PWNU Jawa Timur dan PBNU. Saya berkhidmat di NU sebagai manifestasi dari kebanggaan, kecintaan dan kewajiban sebagai santri. Saya tetap berharap semoga tetap diakui sebagai santri oleh para pendiri Nahdlatul Ulama,” kata Gus Salam seusai rapat gabungan Syuriyah dan Tanfidziyah di Kantor PWNU Jatim, Rabu (16/8/2023) sore.
Baca Juga: Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelatihan Entrepreneurship
Rapat gabungan Syuriyah dan Tanfidziyah digelar PWNU Jatim untuk menyikapi surat dari PBNU yang dikeluarkan 8 Agustus 2023 yang memutuskan untuk memberhentikan Gus Salam. Selain itu, PBNU juga meminta susunan kepengurusan Syuriyah dan Tanfidziyah PWNU Jatim untuk masa perpanjangan kepengurusan yang nantinya bakal disahkan oleh PBNU.
Ketua Tanfidziyah PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar mengatakan, secara organisasi PWNU Jatim mengikuti keputusan yang diambil PBNU baik untuk pemberhentian Gus Salam maupun pengesahan kepengurusan untuk menggantikan kepengurusan masa khidmat 2018-2023 yang akan berakhir September 2023.
Menurut Kiai Marzuki, hasil rapat gabungan PWNU Jatim adalah menyepakati untuk menyerahkan semua keputusan PWNU kepada Rais Syuriyah (Dewan Penasihat) PWNU Jatim KH Anwar Mansur atau Mbah Kiai Anwar Mansur dari Ponpes Lirboyo Kediri.
“Susunan nama yang akan masuk dalam kepengurusan PWNU Jatim kami serahkan sepenuhnya kepada Rais Syuriyah KH Anwar Mansur. Apa yang didawuhkan (diputuskan) Lirboyo kita ikut. Apakah Gus Salam dimasukkan atau tidak dalam kepengurusan, kita mengikuti apa kata Mbah War Mansur,” kata Kiai Marzuki sembari menambahkan bahwa Mbah Kiai Anwar Mansur tidak hadir pada rapat siang itu.
Susunan kepengurusan yang nantinya disetujui oleh Mbah Kiai Anwar Mansur itulah yang akan dikirim oleh PWNU Jatim ke PBNU di Jakarta. Apakah susunan versi Mbah Kiai Anwar Mansur akan langsung disahkan melalui SK oleh PBNU atau diotak-atik, PWNU Jatim menyerahkan sepenuhnya kepada PBNU.
Gus Salam selain berharap tetap diakui sebagai santri, juga menyatakan keputusan (sesuai surat PBNU) sebagai nasehat dan wasiat bi at Taqwa.
PBNU memecat Gus Salam karena cucu pendiri NU KH Bisri Syansuri itu dinilai melanggar peraturan organisasi karena turut terlibat menggugat perdata PBNU terkait pembentukan kepengurusan PCNU Jombang. Surat PBNU itu bernomor 831/PB/.03/A.I.03.44/99/08/23 diteken Ketua PBNU Abdullah Latopada dan Wakil Sekretaris Jenderal PBNU Faisal Saimima.
“Saya hanya bisa mengajak kepada semuanya agar terus menjaga kerukunan, kekompakan dan keikhlasan dalam berkhidmat di Jam’iyyah Nahdlatul Ulama,” harapnya.
Pada akhirnya, Gus Salam menegaskan akan tetap berkhidmat di Jam’iyyah Nahdlatul Ulama meski tidak lagi berada di dalam struktur kepengurusan.
“Dan saya terus berdoa, semoga Jam’iyyah Nahdlatul Ulama mulai dari PBNU hingga Ranting dan Anak Ranting semakin baik dan berjaya dalam berkhidmat kepada ummat dan Masyarakat,” pungkasnya.(BIM)
Baca Juga: Musbes Nahdliyin Nusantara Sepakat Kembalikan Netralitas Politik NU
nahdlatul ulama pwnu jatim gus salam: jangan jadikan nu sebagai bumper
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...