CARITAU STOCKHOLM - Salwan Momika (37) seorang imigran asal Iran di Swedia, telah disebutkan telah mengantongi izin dari otoritas kemana setempat untuk melakukan pemembakaran Al-Qur’an lagi dalam aksinya pada Kamis (20/7/2023) waktu setempat.
Namun, pada akhirny ia membatalkan aksi membakar itu dan memilih menginjak dan menendang salinan kitab suci bersampul hijau yang dibawanya, dilansir dari laporan AFP, Jumat (21/7/2023).
Momika melakukan aksinya di depa kantor Kedutaan Besar Irak untuk Swedia, di Stockholm. Aksinya tersebut dijaga ketat polisi setempat. Disebutkan, Momika datang bersama seorang rekannya. Momika yang memakai jaket hoodie warna krem lalu menjatuhkan kitab Al-Quran ukuran kecil ke tanah, menendang dan menginjaknya.
Sementara itu, kelompok yang menentang aksi Momika hanya bisa melakukan proters dari kejauhan, di balik pagar pembatas yang dipasang dan dijaga ketat Polisi.
Momika mendapatkan izin untuk aksinya tersebut dari Polisi Swedia. Izin tersebut diterbitkan karena merujuk undang-undang d negara tersebut itentang hak kebebasan berkumpul dan berbicara.
Baca Juga: Kelompok Ultranasionalis Denmark Kembali Lakukan Aksi Pembakaran Al-Qur'an
"Konstitusi menyatakan bahwa banyak hal yang diperlukan untuk menolak izin seseorang untuk pertemuan publik sehingga memberikan izin kepada individu untuk melakukan protes," kata Ola Osterling dari kepolisian Stockholm kepada AFP.
Ini merupakan aksi Momika yang kedua. Sebelumnya, ia melakukan pembakaran salinan Al-Qur’an pada 28 Juni lalu, bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha, di luar sebuah masjid di Stockholm.
Sementara itu, pada Januari 2023, Swedia juga mengizinkan politikus Rasmus Paludan membakar salinan Al-Quran.
Seperti diberitakan caritau.com sebelumnya, motif utama Momika melakukan aksinya tersebut adalah untuk memprotes Islam dan memperjuangkan pentingnya kebebasan berbicara menurut versinya.
Kecaman untuk Swedia
Aksi Momika yang terbaru tersebut memicu kemarahan di Irak. Diketahui, beberapa jam sebelum Momika, massa pengikut dari ulama Syiah menyerbu dan membakar gedung Kedubes Swedia di Baghdad.
Irak juga mengancam pemutusan diplomatik. Irak merealisasikannya dengan mengusir Dubes Swedia dari Bagdhad dan memanggil pulang kepala perwakilan diplomatiknya dari Stockholm.
Protes dan kecaman juga datang dari Arab Saudi, Iran, dan Turki. Juga OKI dan negara-negara kaya Arab yang tergabung dalam Dewan Kerja Sama Teluk (GCC).
Semua pengecam mendesak Swedia untuk tak lagi mengizinkan aksi penodaan terhadap Al-Quran dan kitab suci lainnya. (IRN)
Baca Juga: Gubernur Jenin: Hampir 80% Rumah dan Infrastruktur Rusak Akibat Serangan Israel
pembakaran al-qur'an swedia hari raya idul adha idul adha ujaran kebencian politikus sayap kanan momika imigran iran syiah oki gcc
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...