CARITAU MAKASSAR - Mustafa Dg Sandre (38), seorang staf Dekan Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar yang ditemukan tewas di kediamannya di belakang Kampus I UIN Alauddin, Jalan Sultan Alauddin, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Selasa (11/4/2023) petang ternyata mengalami penyakit bisul.

Kakak Korban, Muzakkir menduga adiknya meninggal karena akibat kecapean dan mengalami sakit bisul.

Ia pun tak menaruh curiga bahwa adiknya meninggal dunia karena dugaan pembunuhan. Mengingat tak ada tanda-tanda bekas luka.

"Tidak ada bekas luka, membengkak mi badannya, saya tadi sekitar setengah 4 sore menemukan. Diduga memang karena sakit atau kecapean. Kita langsung bawa ke Jeneponto," katanya.

Sebelum ditemukan meninggal dunia, ia sempat bertemu dan mengobrol dengan adiknya. Memang keduanya tinggal bertetangga

Tadi malam, dia sampaikan ke saya, besok pagi saya tidak ke kantor karena ada saya mau urus. Kalau selesai, rencananya saya mau ke Jeneponto. Itu komunikasi terakhir ke saya," jelasnya.

Pada waktu pagi tadi, lanjut dia, ia sempat mendengar adiknya bersin-bersin. Olehnya ia tak menaruh curiga adiknya bakal meninggal dunai.

"Tadi pagi, informasinya sempat bersin-bersin. Kalau sakitnya, itu memang ada. Tapi, kalau penyakit dalam saya tidak tahu. Karena cuma bisul.  Dia tinggal di sini sendiri, sementara saya di sebelah. Terakhir ketemu sama saya tadi malam," jelasnya.

"Saya dengar tadi subuh bangun menyalakan kompor. Sementara pagi, bersin-bersin. Jadi saya anggap tidak masalah. Saya langsung berangkat kerja. Kalau obat, dia memang sering konsumsi. Obat untuk bisulnya," jelasnya.

Meskipun begitu, pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi. Mengingat tak ada tanda-tanda bekas luka yang ditemukan.

"Kita tolak autopsi karena saya lihat tidak ada luka apa-apa, seperti bekas pukulan. Karena kondisi jasad tidak memungkinkan terlalu lama tinggal. Takutnya membusuk," tandasnya. (KEK)