CARITAU JAKARTA – Wakil Ketua Tim Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko menegaskan, Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur bukan sekadar letak fisik dari Istana Negara. Hal tersebut dia sampaikan menanggapi pernyataan seorang Capres di debat Capres-cawapres pertama pada 12 Desember lalu.
"Kemarin sewaktu debat, ada suatu capres yang mengatakan masa kita hanya membangun satu Istana saja? Tidak, IKN bukan cuman tentang istana, tapi IKN adalah tempat anak muda yang berkreasi," kata Budiman di salah satu acara relawan Prabowo-Gibran, Jakarta Selatan, Kamis (21/12/2023).
Baca Juga: Pengamat Sebut Pemberlakuan UU DKJ Perlu Tim Transisi
Dia mengatakan, IKN bagi pasangan Prabowo-Gibran bukan sekadar integrator, melainkan sebagai agregator NKRI. Maksudnya, IKN dibangun tidak hanya menunjukkan tekad pemerintah untuk melakukan pembangunan secara merata, tetapi IKN dibentuk sebagai wajah masa depan Indonesia.
Atas dasar tersebut, lanjut Budiman, IKN harus ditopang oleh sembilan kota di sekitarnya.
"Ya, kota-kota yang ada, bekerja sama dengan swasta. Kita akan dorong kota-kota inovasi mandiri yang dibangun dari negara, juga swasta untuk nanti di sana," sambung Budiman.
Dia juga mengungkap pernyataan Gibran Rakabuming Raka, yang ingin mewujudkan IKN sebagai kutub hilirisasi digital. Program ini disebut menjadi penyempurnaan dari program pemerintahan sebelumnya.
"Kalau Pak Jokowi sebelumnya hilirisasi sumber daya alam, seperti nikel dibuat menjadi baterai. Nantinya, hilirisasi digital itu adalah teknologi bukan hanya aplikasi, melainkan bahannya teknologi harus dibuat di Indonesia," ucapnya.
"Jadi di sepuluh kota itulah, nanti tempat pusat-pusat hilirisasi digital, termasuk IKN," imbuhnya lebih lanjut.
Dilanjutkan Budiman, Prabowo-Gibran juga bertekad menjadikan wilayah Papua sebagai industri satelit. Di mana, ada sebuah daerah di Biak yang diincar oleh sejumlah negara, karena tempatnya cocok untuk letak satelit meng-cover seluruh dunia.
"Dan kemudian juga di Maluku akan dibuat Oseanografi (Industri kelautan). Kemudian di Jawa tentang AI dan segala macam, semi konduktor di Sumatra, dan Kalimantan bisa tentang Neurosciece digital. Nanti semua akan menjadi jejaring inovasi-inovasi AI dengan teknologi biologi," tutup Budiman. (RMA/DIM)
Baca Juga: OMS Temukan Banyak Kecurangan Pemilu 2024 di Sulsel
GRIB JAYA Jakarta Hadir untuk Memberi Manfaat bagi...
SGY Sebut Langkah Alvin Lim dalam Kasus Donasi Agu...
Pemprov DKI Fasilitasi Warga Kolong Tol dan Kolong...
Demonstrasi PW GPII Desak Penyelidikan Tuntas Kasu...
KJP Plus dan KJMU Tahap II Segera Cair, Disdik DKI...