CARITAU JAKARTA - Pendiri Lembaga Survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Denny Januar Ali (Denny JA) menyoroti langkah Partai Golkar yang mengusung Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden (Cawapres), pendamping Prabowo Subianto.

Diketahui sebelumnya, Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Airlangga Hartarto resmi mengumumkan dukungan Gibran sebagai bakal Cawapres, Prabowo Subianto di rapat pimpinan nasional (Rapimnas) Golkar, Sabtu (21/10/2023).

Baca Juga: TKN Sebut Tak Ada yang Salah Soal Statemen Presiden Boleh Memihak

Denny menduga isu isu dinasti politik itu akan semakin dihidup-hidupkan, semakin dinyala- nyalakan. Memunculkan polemik politik dinasti itu, katanya, menjadi bagian pertarungan politik, untuk menyerang Gibran, Prabowo dan juga Jokowi.

"Namun bisa kita duga, isu dinasti politik ini tak akan panjang usianya. Di negara demokrasi, dinasti politik itu hal yang biasa-biasa saja," kata Denny JA dalam pesan singkatnya, dikutip (22/10/2023). 

Dia menilai, dinasti politik itu hal yang biasa saja di negara demokrasi karena menjadi bagian dari konsekwensi prinsip demokrasi.

"Dalam demokrasi berlaku prinsip persamaan hak. Semua warga negara sama haknya untuk menjadi pemimpin. Seorang warga tak boleh didiskriminasi walau ia anak petani ataupun ia anak presiden," katanya. 

Pada akhirnya, lanjut Denny, penentuan terpilih atau tidaknya seorang pemimpin ada pada pemilihan umum. Rakyat menjadi hakim tertinggi melalui kotak suara.

"Jika Gibran menjadi calan wakil presiden Prabowo, rakyat pula yang akan menjadi penentu," ucapnya. 

Diakuinya, Gibran potensial membawa pemilih gerbong suara generasi milineal yang hampir 50 persen populasi pemilih itu.

Gibran juga potensial mengurangi suara Ganjar di Jawa Tengah. Dan potensial menarik pemilih yang mayoritas masih puas dengan kinerja Jokowi sebagai Presiden. 

"Isu yang sama soal dinasti politik itu terjadi tak hanya di Indonesia. Ia juga terjadi di negara demokrasi maju di Eropa dan di Amerika Serikat," tandasnya. (DID)

Baca Juga: Ganjar Berkampanye di Sejumlah Kota di Jawa Tengah, Puncaknya Gelar Pesta Rakyat di Sukoharjo