CARITAU JAKARTA - Koalisi Indonesia Raya (KIR) yang diinisiasi oleh Partai Gerindra dan PKB sampai saat ini tak kunjung mengumumkan pasangan calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres). Meski masing-masing partai mengklaim mendukung ketua umumnya sebagai capres potensial dalam Pilpres 2024.
Padahal, sebelumnya Ijtima Ulama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berharap pasangan capres - cawapres yang hendak diusung diumumkan sebelum Ramadan. Tak kunjungnya pengumuman capres - cawapres, Ijtima Ulama PKB menilai, koalisi yang dibentuk bersama Partai Gerindra tidak produktif.
Baca Juga: Sembilan Jam Diperiksa Kesehatan, Prabowo Subianto: Saya Merasa Agak Was-was
"Kalau dari pandangan Ijtima Ulama mengharapkan agar pasangan presiden wapres dari koalisi Gerindra PKB, kalau bisa diputuskan sebelum Ramadan, dan sekarang sudah Ramadan. Artinya menurut perspektif Ijtima Ulama, koalisi ini enggak produktif," kata Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (31/3/2023).
"Para ulama kepingin di bulan puasa ini, sosialisasi (saja) ternyata belum, makanya dampaknya apa? Dampaknya tentu harapan ulama agar segera bisa sosialisasi pasangan dari koalisi KIR, tidak tercapai. Apa kerugiannya? Ya enggak ada sosialisasi," lanjut dia.
Kendati begitu, Jazilul enggan membayangkan hal buruk atas masa depan koalisi ini. Pasalnya, ia mengklaim, dua parpol di dalam koalisi sejauh ini kian solid, sekalipun belum menentukan paslon capres-cawapres.
"Tapi apa yang menjadi harapan Ijtima Ulama gagal dipenuhi oleh Pak Prabowo dan Gus Muhaimin, kan gitu saja," imbuh Jazilul.
Sebelumnya diberitakan, hasil Ijtima Ulama Nusantara mendorong agar PKB segera menentukan capres atau cawapres untuk Pilpres tahun 2024 paling lambat pada Maret 2023 atau sebelum puasa Ramadan.
Pasangan capres dan cawapres ini harus segera diputuskan mengingat para kyai dan ulama akan menjadi juru kampanye (jurkam) untuk Pilpres tahun 2024. Dengan demikian, PKB akan melakukan komunikasi-komunikasi publik melalui para kiai.
Komunikasi ini tidak hanya menyasar masyarakat Nahdlatul Ulama (NU), namun menyasar publik dan masuk ke ruang-ruang masyarakat secara umum.
Bahkan, PKB tengah merumuskan cara komunikasi dan berkampanye yang tepat agar sesuai dengan generasi milenial.
"Menurut pandangan kyai, semakin cepat pasangan presiden dan wapres dan para kyai menjadi jurkam. Nanti puasa ramadan ada kegiatan event keagamaan itu sudah bisa kampanye. Apa yang mau dijurkam kalau belum ada pasangan," jelas Jazilul. (DID)
Baca Juga: Dampingi Anies-Cak Imin, Surya Paloh Berharap KPU Hindari Kepentingan Kelompok Elit
kir koalisi gerindra - pkb ijtima ulama pkb kir tak produktif pilpres 2024
Bunga Rafflesia Arnoldi Berkelopak Enam
Bamsoet Dorong Pengembangan Kendaraan Listrik Indo...
Langakah Prabowo Rangkul Lawan Politik Sesuai Janj...
Sarana Jaya Bangun Hunian untuk Masyarakat Berpeng...
Elite Partai Sibuk Bagi-bagi Kekuasaan, Gugatan Se...