CARITAU JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 3.092 peristiwa bencana alam di Indonesia sepanjang tahun 2021. Terjadi penurunan dibandingkan dengan tahun 2022 dengan total 4.649 bencana alam.
"Itu alhamdulillah turun. 4.649 di tahun 2020, menjadi 3.092 tahun 2021," kata Lilik Kurniawan, Sekretaris Utama BNPB, dalam Konferensi Pers Kaleidoskop Bencana 2021 yang disiarkan dari Youtube BNPB, Jumat (31/12/2021).
Baca Juga: BNPB Ungkap Potensi Bencana Banjir Lahar Dingin Gunung Ibu
Menurut Lilik, secara statistik terjadi penurunan jumlah kejadian bencana alam tahun 2021 dari 2022 yakni 33,5%.
Selama satu tahun terakhir, bencana alam yang terjadi bersifat hidrometeorologi basah, di antaranya adalah banjir, cuaca ekstrem dan tanah longsor.
"Dari total ada 3.092 bencana alam, dominan itu adalah bencana hidrometeorologi basah ada banjir, tanah longsor, cuaca ekstrem," kata Lilik.
Lilik menjelaskan, bencana yang paling marak terjadi selama tahun 2021 adalah banjir, yaitu 1.298 bencana dari total 3.092 bencana alam.
Selain itu, provinsi yang wilayahnya paling banyak mengalami bencana alam selama satu tahun terakhir adalah Jawa Barat, Jawa Timur dan Aceh.
"Di Kalimantan paling banyak biasanya di Kalimantan Selatan, tetapi tahun ini Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat sudah mulai menuju zona oranye," ujar Lilik.
Dia menambahkan, meski jumlah bencana alam tahun 2021 lebih rendah dibandingkan tahun 2020, namun dampak dari bencana lebih besar dibandingkan tahun 2020.
"Jumlah bencana turun, tapi dampaknya naik. Kita lihat yang meninggal naik 76,9%, luka-luka juga naik dari 619 jadi 14.116. Cukup signifikan," pungkasnya. (GIB)
Baca Juga: Tangani Banjir Dayeuhkolot, BNPB Kucurkan Dana Siap Pakai Rp350 Juta
Viral! Video Oknum Relawan Paslon Kotabaru 02 H Fa...
Stiker Pilkada Jakarta 2024 Tuai Protes PDIP, Ini...
PT KAI Lakukan Perawatan Rel Jelang Libur Nataru 2...
Target Rampung 2026, PAM Jaya Mulai Bangun IPA Cil...
Andi Sudirman-Fatmawati Hadiri Doa Bersama dan Per...