CARITAU BEKASI - Belum lama ini, sebuah kejadian misterius dan sadis dialami satu keluarga asal Cianjur yang ditemukan tewas di rumah kontrakannya di Bantar Gebang, Bekasi, pada Kamis (12/1/2023). Para korban yang diketahui baru tinggal di sana selama sepekan itu diduga keracunan makanan.
Peristiwa ini pertama kali diketahui oleh para tetangga mereka yang curiga mendengar teriakan dari rumah korban. Setelah dicek, kelima korban sudah tergeletak dalam kondisi mulut berbuih dan lemas.
Dua korban, Ridwan dan Riswandi, ditemukan sudah dalam kondisi tewas. Sedangkan sang ibu yang diketahui bernama, Ai Maemunah, meninggal di rumah sakit. Lalu dua korban lainnya, Neng Ayu Susilawati dan M Dede Soleh, selamat dan masih dirawat di rumah sakit.
Baca Juga: Anak Sekolah Gunakan Perahu Eretan di Muara Gembong
Bermodus Penggandaan Uang
Dilansir dari berbagai sumber dan laporan Kepolisian, belakangan terungkap, jika peristiwa tersebut merupakan pembunuhan berantai yang dilakukan oleh 3 orang pelaku yang salah satunya Wowon suami dan ayah tiri dari korban.
Aksi sadis mereka di Bekasi sendiri nyatanya bukan yang pertama. Sebelumnya, mereka juga melakukan hal yang sama di Cianjur dengan mencari korban yang ingin menggandakan uang, untuk kemudian dibunuh. Perbuatan keji mereka sudah berlangsung sejak tahun 2020.
Baca juga: Misteri Satu Keluarga Tewas di Bekasi, Bapak Tiri Diburu Polisi
Ketiga pelaku tersebut yakni Solihin alias Ihin alias Dullah (60 tahun), berperan sebagai orang yang mengklaim dapat menggandakan uang. Kemudian Wowon Erawan alias Aki (60), berperan mencari dan mendapatkan korban yang ingin menggandakan uang ke Solihin. Yang terakhir adalah M. Dede Solehudin alias MDS alias MDD (34), adik Wowon, berperan sama seperti Wowon
.
Solihin sendiri merupakan tetangga Wowon di Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Wowon dan Dede mencari korban yang ingin menggandakan uang ke Solihin. Seluruh korban penipuan ini adalah warga Cianjur yang menjadi tenaga kerja wanita (TKW) di luar negeri. Korban menagih hasil penggandaan uang ke Wowon dan/atau Dede.
Kemudian Solihin mengajak para korban penipuan itu ke rumahnya lalu membunuh mereka dengan cara mencekiknya hingga tewas. Khusus pembunuhan di Bekasi, mereka melakukannya dengan dengan memberi racun tikus dan pestisida berzat aldicarb di minuman kopi.
Aksi Keji yang Tewaskan 9 Orang Korban
Aksi keji mereka sejak 2020 sudah mengakibatkan sembilan orang korbannya tewas. Kesembilan korban. Rata-rata modusnya di dengan cara dicekik hingga tewas di rumah tersangka Solihin, kecuali peristiwa di bekasi.
Dari sembilan korban, empat korban masih belum ada kejelasan terkait modus dan bagaimana kondisi jasadnya. Dua di antraranya belum teridentifikasi. Berikut adalah daftar tujuh korban yang telah teridentifikasi yang dikutip dari pernyataan Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran, Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi dalam beberapa kesempatan saat memberikan keterangan pada wartawan:
1. Noneng, warga Cianjur yang jadi TKW, dicekik sampai tewas di rumah Solihin pada tahun 2020.
2. Wiwid, warga Cianjur yang jadi TKW, dicekik sampai tewas di rumah Solihin pada tahun 2020 saat menagih hasil penggandaan uang.
3. Farida, warga Cianjur yang jadi TKW, dibunuh (belum ada kejelasan detail) di rumah Solihin saat menagih hasil penggandaan uang.
4. Bayu (usia 2 tahun), dibunuh (belum ada kejelasan detail) di rumah Solihin pada November 2022. Belum diketahui kenapa dibunuh.
5. Ai Maemunah (40), istri Wowon, asal Cianjur. Diracuni pada 12 Januari 2023 karena mengetahui perbuatan Solihin-Wowon.
6. M. Ridwan Abdul Muiz (18), anak Ai dari suami pertama (Didin), diracuni pada 12 Januari 2023 karena mengetahui perbuatan Wowon-Solihin.
7. M. Ruswandi alias Wandi (15), anak Ai dari suami pertama (Didin), diracuni pada 12 Januari 2023 karena mengetahui perbuatan Wowon-Solihin.
Baca juga: Sadis! Satu Keluarga di Bekasi Tewas Diracun Pakai Larutan Pestisida
Dalam melancarkan aksi kejinya, ketiga pelaku menyembunyikan mayat korban dengan cara menguburnya. Terdapat dua lokasi penguburan mayat korban berupa berupa lubang galian berukuran 1 x 2 meter dengan kedalaman 2 meter. Kedua lokasi tersebut berada di rumah Solihin.
Namun, untuk salah satu korban yang belum teridentifikasi, ketiga pelaku membuang mayat ke laut yang hingga saat ini masih diselidiki polisi. Selain sembilan korban meninggal, terdapat empat korban selamat yakni Neng Ayu Susilawati alias Ayu (5), yang merupakan anak Ai dan Wowon. Satu orang wanita yang bekerja sebagai TKI yang disebut polisi sebagai keluarga dekat tersangka. Dia mengaku hampir dibunuh tapi berhasil lari menyelamatkan, kemudian Dede yang merupakan salah satu pelaku yang sengaja minum racun di rumah kontrakan di Bekasi dan yang terakhir adalah Ucok, tetangga samping rumah Solihin yang tidak sengaja meminum kopi yang dipungutnya dari halaman rumah Solihin.
Ketiga tersangka disangkakan Pasal 340 KUHP yang berbunyi barang siapa sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain, diancam, karena pembunuhan dengan rencana (moord), dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama dua puluh tahun. (IRN)
Baca Juga: Dituduh Netizen sebagai Kekasih Tamara Tyasmara, Marco Leonardho Klarifikasi
satu keluarga tewas bekasi bantar gebang polda metro jaya pembunuhan berantai cianjur pembunuhan sadis
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...