CARITAU JAKARTA - Bawaslu menyoroti kabar adanya 11 ribu data pemilih ganda dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) di New York, Amerika Serikat. Kabar itu pertama kali disiarkan oleh organisasi Migrant Care pada Minggu ini.
Ketua Bawaslu, Rahmat Bagja mengungkapkan bakal melakukan penelusuran soal informasi tersebut. Menurutnya, pihaknya akan berkoordinasi dengan Panwaslu New York untuk mengkonfirmasi kebenaran kabar tersebut.
"Ya masih berita simpang siur kan, nanti coba dilihat di panwaslu new York, kami akan koordinasi dengan panwaslu new York," kata Bagja dikutip, Kamis (25/1/2023).
Dirinya berjanji bakal segera mengungkap update terbaru soal penelusuran untuk mencari kebenaran kabar DPT ganda di New York tersebut.
Bagja menambahkan, pihaknya saat ini masih menunggu update terbaru dari laporan Panwaslu di New York terkait kabar 11.000 DPT tersebut.
"Ada, nanti kita lihat. berkaitan dengan DPT yang jelas," tandasnya.
Diketahui Migrant Care menyatakan telah menerima informasi dari warga diaspora Indonesia di New York, Amerika Serikat (AS) soal adanya pemilih ganda.
Direktur Eksekutif Migrant Care Wahyu Susilo menuturkan, nama-nama di DPT yang diduga ganda ditenggarai akan disalahgunakan.
"Banyak ditemukan nama-nama ganda bermasalah yang berpotensi disalahgunakan untuk penggelembungan suara,” tegas Wahyu, Senin (22/1/2024).
Wahyu meyakini nama-nama DPT ganda tersebut berkisar 11.000 orang. Wahyu mengatakan Migrant Care akan terus melakukan proses verifikasi atas kejanggalan di New York dan di negara-negara lain.
“Atas informasi dan pengaduan tersebut Migrant Care melakukan verifikasi atas DPT LN tersebut yang terdiri dari 11.141 pemilih,” pungkasnya. (GIB/DID)
bawaslu dpt ganda di new york pemilih luar negeri pemilu 2024
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...