CARITAU JAKARTA - Badan Pengawas Pemilu Republik Indonesia (Bawaslu RI) berharap kegiatan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Tik Tok dapat mewujudkan saluran media sosial yang berkonten positif dalam rangka untuk mencegah massifnya arus disinformasi, ujaran kebencian dan hoaks di plat form media sosial menjelang kontestasi Pemilu 2024.
Adapun selain menandatangani MoU dengan TikTok, Bawaslu RI bakal menjalin kerjasama dengan plat form media sosial lain.
Baca Juga: KPU Putuskan Gelar Pemungutan Suara Ulang di Kuala Lumpur 9 dan 10 Maret 2024
Ketua Bawaslu Ramhat Bagja mengungkapkan, upaya kerjasama melalui Mou itu dilakukan oleh Bawaslu RI dalam rangka memberikan fasilitas kepada pemilih dengan konten-konten edukatif dan partisipatif terkait kepemiluan.
Bagja menjelaskan, harapanya Bawaslu RI dapat menyediakan saluran konten-konten edukatif di media sosial terkait kepemiluan guna mencegah disinformasi, ujaran kebencian dan informasi hoaks yang biasanya massif beredar menjelang kontestasi Pemilu 2024.
"Jadi kami harapkan dengan kami bekerja sama dengan tiktok, dan media sosial yang lain dapat mewujudkan saluran media sosial yang menjadi rujukan teman-teman khususnya pemilih,"kata Bagja dalam kegiatan peresmian MoU dengan Tik Tok yang digelar di kantor Bawaslu, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (18/9/2023).
"Dengan adanya kerjasama ini, tiktok juga akan memelihara keadaan lalu lintas media sosial kita dan ini akan menjadi rujukan juga bagi teman-teman pemilih pemula mencari informasi," lanjutnya.
Disisi lain, dirinya menerangkan, bahwa dalam pelaksanaan kontestasi pemilu di Indonesia, terdapat dua karakteristik pemilih yang telah mendominasi jumlah pemilih kesuluruhan. Dua karakteristik itu yakni pemilih muda dan pemilih pemula.
"Ada 2 karakteristik pemilu, satu pemilih muda, satu baru memilih. Misalnya pensiunan tentara maupun polisi, itu disebut pemilih pemula ya walaupun usianya sudah 60," ungkap Bagja.
Bedasarkan hal itu, Bagja menambahkan, upaya kerjasama dengan Tik Tok dan media sosial lain nya diharapakan dapat memelihara lalu lintas informasi mengenai kepemiluan di media sosial dengan konten-konten yang positif.
"Yang paling penting adalah pencarian informasi melalui tiktok, itu akan semakin kaya, dan kita akan melihat juga para kontestan pemilu nanti bersaing di media sosial dengan baik," tandas Bagja. (GIB/DID)
Baca Juga: KMPD Kecam dan Kutuk Narasi Intervensi Bawaslu
bawaslu tiktok tandatangan mou kerjasama cegah hoaks ujaran kebencian pemilu 2024
Pertamina dan VR46 Riders Academy Beri Kesempatan...
Bencana Tanah Longsor di Toraja utara
Pelatih Uzbekistan Tak Gentar Bertarung di 'Kandan...
Pertamina Lubricants: Podium Perdana di MotoGP Spa...
Manchester City Tetap Kandidat Utama Juara, Tekuk...