CARITAU SURABAYA – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) membagikan dividen sebesar 55,55% dari laba bersih Tahun Buku 2023 atau senilai Rp 816.692.940.679,98.
Emiten dengan kode saham BJTM ini membagikan dividen sebesar Rp54,39 / lembar saham, naik dari dividen tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp 53,09 / lembar saham.
“Pembagian dividen yang selalu meningkat disetiap tahunnya, mampu menjadikan saham BJTM sebagai salah satu saham favorit pilihan masyarakat dalam berinvestasi,” kata Direktur Bank Jatim Busrul Iman dalam keterangannya, Jumat (9/2/2024).
Busrul menjelaskan kinerja positif bankjatim di Tahun Buku 2023 dengantotal aset mencapai Rp103,85 Triliun atau tumbuh 0,80% dibandingkan tahun sebelumnya (YoY) dan laba bersih tahun 2023 tercatat Rp1,47 triliun.
”Ekspansi kredit yang kami berikan berada di angka Rp 54,76 triliun atau naik 18,54% (YoY). Angka penyaluran kredit tersebut tumbuh diatas rata-rata pertumbuhan kredit nasional yang hanya sebesar 10,3%,” tegasnya.
Adapun komposisi penyaluran kredit bankjatim yaitu kredit konsumtif sebesar Rp 31,2 triliun atau meningkat 8,91% (YoY) dan kredit produktif sebesar Rp 23,5 triliun atau tumbuh eksponensial 34,28% (YoY).
“Hasil tersebut sangat signifikan terhadap pertumbuhan kredit, utamanya dalam hal ini adalah kredit produktif,” katanya.
Dalam paparan RUPS Tahunan Tahun Buku 2023 yang digelar di Kantor Pusat Surabaya pada Rabu (7/2/2024), Busrul menjelaskan kKondisi ini merupakan kesuksesan bankjatim dalam melakukan implementasi strategi segmentasi, modernisasi bisnis model, penentuan target dan monitoring yang terukur, serta pola shifting terhadap tenaga Account Officer.
Disisi lain, kredit konsumtif sebagai captive market bankjatim, juga masih memiliki potensi melalui momen seperti Penerimaan ASN baru, kenaikan gaji berkala ASN, penerimaan sekolah, liburan, dll.
Lebih lanjut, penyaluran kredit produktif Perseroan yang ditinjau dari segi ekonomi dikelompokkan menjadi beberapa kategori. Di antaranya yaitu: perdagangan besar dan eceran sebesar Rp 7,15 triliun; konstruksi sebesar Rp 3,79 triliun; industri pengolahan sebesar Rp 3,10 triliun; pertanian, perburuan dan kehutanan sebesar Rp 2,55 triliun; perantara keuangan Rp 2 triliun; jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan, dan perorangan lainnya Rp 1,8 triliun; penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Rp 429 miliar serta lain-lain Rp 1,1 triliun.
”Hal ini sesuai dengan misi bankjatim yaitu memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Jawa Timur melalui penyaluran kredit kepada usaha produktif yang berkelanjutan dan memberikan multiplier effect,” imbuh Busrul.
Sepanjang tahun 2023, bankjatim juga senantiasa beradaptasi dengan kondisi perkembangan yang ada. Salah satunya melalui layanan berbasis digitalisasi yang telah terimplementasikan di seluruh ekosistem bankjatim.
Tentu saja hal ini mampu menjadi kekuatan perseroan yang merupakan mitra strategis bagi Pemerintah Daerah di Jawa Timur, UMKM, serta masyarakat.
”Secara umum, layanan digital bankjatim JConnect mengalami pertumbuhan yang baik di jumlah user, frekuensi transaksi, maupun nominal transaksi. JConnect Mobile sebagai aplikasi dengan user terbesar terus mengalami perkembangan fitur yang akan semakin memudahkan nasabah dalam bertransaksi keuangan secara digital,” kata Busrul.
Sepanjang 2023, pengguna JConnect Mobile sukses mencapai 641.266 user atau tumbuh 29% (YoY). Lalu untuk nominal transaksinya berada di angka Rp 42 triliun, naik 45% (YoY).
Selanjutnya, user JConnect IB Corporate berada di angka 8.319 atau naik 31% (YoY) dengan nominal transaksi sebesar Rp 11,7 triliun. Tidak hanya itu saja, jumlah Agen Jatim sepanjang 2023 juga tumbuh 76 persen (YoY) menjadi 8.066 dengan jumlah transaksinya Rp 92,3 miliar.
Sementara itu, untuk tahun 2024 ini, bankjatim sudah berencana akan meluncurkan New JConnect Mobile. Progressnya sekarang masih dalam pengurusan perizinan OJK. Di dalam New JConnect Mobile itu nantinya akan ada total 94 fitur. Dengan rincian, 36 fitur baru dan 58 fitur existing.
Tidak berhenti di situ saja, bankjatim masih terus berinovasi guna mendukung digitalisasi keuangan pemerintah daerah. Salah satunya, Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) yang akan memudahkan nasabah dalam melakukan interaksi keuangan dengan layanan pemerintah daerah secara digital.
Selain itu, perseroan juga telah melakukan penyeragaman serta integrasi sistem keuangan belanja daerah melalui Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD) di seluruh area Jawa Timur dan telah mengintegrasi Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) di 595 Desa.
“Pada intinya, perseroan sebagai mitra strategis pemerintah daerah, senantiasa terus bersinergi serta menyelaraskan program Provinsi Jawa Timur dengan bisnis dan operasional perseroan, sebagai Nawa Bhakti Satya,” imbuh Busrul.
Pada tahun 2023, bankjatim juga telah mengalokasikan dana Corporate Social Responsibility (CSR) sebesar Rp 17,4 miliar yang terbagi pada sektor pendidikan, kesehatan, kebudayaan, dan sosial. Melalui CSR, emiten dengan kode BJTM ini berharap bisa ikut andil dalam upaya mendorong kemajuan, memberdayakan dan menciptakan kemandirian masyarakat, serta meningkatkan ekonomi setempat. Selain itu, pelaksanaan program-program CSR juga merupakan bentuk dukungan bankjatim terhadap penerapan system keuangan berkelanjutan.
Busrul juga mengungkapkan bahwa untuk mendukung visi perseroan menjadi BPD No.1 di Indonesia, di tahun 2023, manajemen telah mencanangkan 5 Pilar Transformasi.
Dimana pilar tersebut terdiri dari: Perubahan Struktur Organisasi, Transformasi Human Capital, Rule Making Rules, Perkembangan Digital Banking & Teknologi Informasi, dan Aksi Korporasi Penyertaan Modal. Hingga Desember 2023, proses transformasi telah berjalan sebesar 90%.
Pada pilar kelima, Aksi Korporasi Penyertaan Modal, bankjatim berkeinginan untuk bertumbuh secara eksponensial. Tidak hanya melalui proses organik, namun juga anorganik seperti pada implementasi Kelompok Usaha Bank (KUB).
Langkah tersebut dilakukan sesuai ketentuan POJK No. 12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum. Tujuannya adalah untuk meningkatkan basis bisnis, memperluas jangkauan konsumen, serta saluran distribusi dengan sasaran pencapaian akselerasi pertumbuhan.
”Saat ini kami sedang melakukan tahap penyelesaian proses KUB dengan BPD NTB Syariah. Selain itu, juga sedang berprogress dengan BPD Lampung dan tengah melakukan tahap penjajakan dengan BPD Banten,” tambah Busrul.
Target 2024
Ditandai dengan hampir selesainya proses transformasi yang ada, tahun 2024 dapat dijadikan sebagai momentum akselerasi bisnis yang lebih tinggi dalam mencapai visi bankjatim menjadi BPD No.1 di Indonesia.
Menindaklanjuti hal tersebut, manajemen mencanangkan target kinerja tahun 2024, yaitu total aset meningkat sebesar Rp117,29 Triliun atau tumbuh 12,94% (YoY); penyaluran kredit meningkat sebesar Rp66,83 Triliun atau tumbuh 22,04% (YoY); Penghimpunan Dana Pihak Ketiga tumbuh sebesar Rp100,31 Triliun atau tumbuh 28,28% (YoY); dan Laba Bersih meningkat sebesar Rp1,68 Triliun atau tumbuh 14,33% (YoY).
Pada RUPS Tahunan Tahun Buku 2023 kali ini, juga terdapat agenda perubahan susunan pengurus perseroan yang salah satunya adalah pemberhentian dengan hormat
Direktur Kepatuhan Tonny Prasetyo dimana saat dilakukan RUPS tahunan tahun buku 2023 masa periode jabatannya telah berakhir.
Bankjatim mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya atas dedikasi dan kinerja yang telah diberikan kepada bankjatim.
Selain itu, bankjatim juga memberhentikan dengan hormat anggota Dewan Komisaris bankjatim Alm. Suprajarto selaku Komisaris Utama dan Candra Fajri Ananda selaku Komisaris Independen. Kemudian, berdasarkan hasil RUPS Tahunan Tahun Buku 2023, bankjatim juga mengangkat Umi Rodiyah sebagai Direktur Kepatuhan bankjatim. (HAP)
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024