CARITAU JAKARTA - Presiden Amerika Serikat Joe Biden disebutkan siap bertemu dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un tanpa prasyarat untuk membahas denuklirisasi di Semenanjung Korea.
Hal tersebut diungkapkan oleh juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby dalam sebuah wawancara.
"Mereka (Korut) belum menanggapi secara positif tawaran itu, tapi tawaran itu masih dirundingkan. Kami bersedia untuk duduk dan bernegosiasi tanpa prasyarat," kata Kirby dalam wawancara dengan Kyodo News pada Kamis (17/8/2023) waktu setempat, atau Jumat (18/8/2023).
Baca Juga: Amerika Serikat Sahkan Undang-Undang Pengembangan Energi Nuklir
Pernyataan tersebut disampaikan Kirby sehari sebelum Biden ditetapkan menjadi tuan rumah pertemuan puncak trilateral dengan para pemimpin Jepang dan Korea Selatan yang akan membahas berbagai isu, terutama perkembangan pesat kemampuan nuklir dan rudal Korea Utara.
Tidak seperti pendahulunya Donald Trump, yang bertemu langsung dengan Kim tiga kali, pemerintahan Biden tidak pernah melakukan pertemuan tingkat tinggi dengan Korut dan hanya melibatkan para pejabatnya untuk membahas denuklirisasi.
Kirby tidak menyebutkan kapan tawaran pertemuan dengan Kim itu dibuat. Dia hanya mengatakan bahwa pemerintahan Biden sedang meningkatkan upayanya untuk menjangkau Korea Utara.
Terkait kurangnya tanggapan Pyongyang terhadap pemerintahan Biden, Kirby mengatakan bahwa Biden tidak terlalu memusingkan itu.
"Kami harus memastikan bahwa kami siap dalam segala hal untuk mempertahankan keamanan nasional kami, dan kepentingan sekutu kami Korea dan Jepang," kata Kirby, dikutip dari Antara.
"Itu berarti kami harus mengeluarkan lebih banyak kemampuan di wilayah yang kami miliki, dan kami pasti akan mempertimbangkan untuk melakukannya lagi pada masa mendatang jika perlu," lanjutnya.
Sementara itu, badan intelijen Korea Selatan telah mendeteksi tanda-tanda bahwa Korea Utara sedang bersiap untuk meluncurkan rudal balistik antarbenua bertepatan dengan KTT AS-Jepang-Korsel, kata seorang anggota parlemen Korea Selatan, Kamis.
"Mungkin ada semacam tindakan provokatif, tetapi kami tidak tahu seperti apa. Lagipula tidak ada gunanya bagi kami untuk terlalu mengkhawatirkan hal itu."
Dalam pertemuan Biden dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol di Camp David di Maryland, ketiganya akan menyepakati untuk meningkatkan kemampuan pencegahan mereka dalam menanggapi agresi Korea Utara serta kekuatan militer China yang meningkat, menurut pejabat senior yang terlibat dalam persiapan KTT itu. (IRN)
Baca Juga: Biden: Israel Kehilangan Dukungan Internasional Jika Teruskan Agresi Gaza
amerika serikat korea utara joe biden Kim Jong-un Denuklirisasi nuklir semenanjung korea
Cawagub 02 Fatmawati Dua Bulan Keliling 24 Kabupat...
Kampanye Akbar 02 Andalan Hati, Panglima Dozer: Su...
PMJAK Desak Bawaslu DKI Tindaklanjuti Soal Dana Ka...
Yuks Ramaikan Kampanye Akbar Andalan Hati di GOR S...
Masyarakat Bantaeng Sambut Kunjungan Andi Sudirman...