CARITAU JAKARTA - Memasuki bulan kedua di tahun 2023, tampaknya badai PHK massal masih menghantui perusahaan besar teknologi. Kali ini giliran PayPal yaang menjadi perusahaan teknologi melakukan PHK massal. Perusahaan platform pembayaran itu mengumumkan rencananya untuk PHK 2.000 karyawannya.
Baca Juga: Unjuk Rasa Stop PHK Buruh Tekstil
"Kami akan memperlakukan kolega kami yang mangkat dengan rasa hormat dan empati sepenuhnya, menyediakan pesangon yang melimpah, terlibat dalam konsultasi jika diperlukan, dan mendukung transisi mereka," kata Schulman, seperti dikutip dari Engadget, Rabu (1/2/2023).
"Saya ingin mengungkapkan penghargaan pribadi saya terhadap kontribusi berarti yang telah mereka berikan kepada PayPal," sambungnya.
Apa yang dilakukan PayPal ini bukan yang pertama bagi industri teknologi dalam beberapa bulan terakhir. Sebelumnya, Google juga mengumumkan rencananya untuk memberhentikan 12.000 karyawan.
Selain itu, Microsoft mengatakan akan memangkas 10.000 karyawan dan Salesforce mengumumkan akan memberhentikan 7.000 karyawan. Dalam setahun terakhir diperkirakan lebih dari 75.000 karyawan teknologi diberhentikan karena PHK.
Schulman mengatakan PayPal terpaksa melakukan PHK karena kondisi ekonomi makro menantang yang mereka hadapi belakangan ini, termasuk ancaman resesi dan daya beli konsumen yang melemah.
"Meskipun kami telah membuat kemajuan yang substansial dalam menyesuaikan struktur pengeluaran kami, dan memfokuskan sumber daya kami pada prioritas strategi inti kami, kami masih memiliki lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan," ujar Schulman.
Turut Melanda Industri E-commerce
Diberitakan sebelumnya, perusahaan induk Shopee, Sea Ltd, diberitakan telah melakukan PHK terhadap 7.000 karyawan atau sekitar 10% dari jumlah karyawan mereka selama enam bulan terakhir. Sea Ltd tercatat mempekerjakan total 67.000 ribu karyawan.
Dikutip dari laporan Bloomberg Kamis (17/11/2022) , sumber anonim menyebutkan, pemangkasan dilakukan karena perusahaan berjuang untuk mengurangi kerugian yang membengkak dan menarik kembali perhatian investor.
Dari ribuan karyawan yang diberhentikan, sekitar 100 di antaranya berasal dari lini e-commerce Shopee. Mereka dilaporkan baru saja kembali melakukan PHK pada Senin (14/11) kemarin.
Pemangkasan terbaru terbaru tersebut mencakup posisi-posisi seperti rekrutmen, manajemen hubungan karyawan, pelatihan, dan fungsi sumber daya manusia di Singapura dan China.
Staf yang terkena dampak juga termasuk mereka yang mendukung perekrutan dan pelatihan di Shopee dan cabang layanan keuangan digital SeaMoney, yang mengawasi produk pembayaran ShopeePay.
Para manajer diminta untuk melakukan perekrutan dengan lebih hati-hati dalam bersiap menghadapi resesi ekonomi global. Masih berdasarkan laporan Bloomberg, perusahaan diklaim telah kehilangan hampir 90% nilainya sejak puncaknya tahun lalu.
Investor mempertanyakan tentang prospek penghasilan di era kenaikan suku bunga dan semakin ketatnya persaingan. Untuk mengatasi hal tersebut, perusahaan telah memangkas jumlah karyawan, menutup operasi e-commerce di beberapa pasar Eropa dan Amerika Latin dan mengurangi biaya operasional.
Gelombang PHK menerpa Sea Ltd sejak Juni lalu. Shopee, khususnya, dikabarkan telah melakukan PHK secara besar-besaran di berbagai wilayah operasionalnya, khususnya khususnya di divisi usaha ShopeePay dan ShopeeFood.
Bahkan di Thailand, Shopee dilaporkan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 10% dari total karyawan di negara tersebut.
Hal tersebut dilakukan manajemen perusahaan multinasional Singapura untuk merestrukturisasi dan meningkatkan efisiensi operasional agar perusahaan lebih gesit dan mampu mengembangkan pertumbuhan jangka panjang.
Selain Shopee, salah satu start up terbesar milik anak bangsa, PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) dikabarkan telah resmi melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal, sebanyak 12% dari tola karyawannya atau sebanyak 1.300 orang karyawan.
"Perseroan harus mengambil keputusan yang sulit untuk melakukan perampingan karyawan yang akan berdampak kepada 1.300 orang atau sekitar 12% dari total karyawan tetap grup GoTo," tulis keterangan resmi di laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (18/11/2022).
GoTo sendiri tercatat memiliki sebanyak 9.630 orang karyawan per 30 Juni 2022 yang meningkat dari 31 Desember 2021 yang hanya 9.044 orang karyawan. Keputusan PHK tersebut diklaim, terpaksa dilakukan agar perusahaan lebih agile dan mampu menjaga tingkat pertumbuhan sehingga terus memberikan dampak positif bagi jutaan konsumen, mitra pengemudi, dan pedagang.
Dalam keterangan resmi terpisah, GoTo menyatakan karyawan yang terdampak PHK akan mendapatkan paket kompensasi sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan di tiap negara di mana GoTo beroperasi.
Lebih lanjut, GoTo juga memberikan sejumlah dukungan finansial, antara lain berupa tambahan satu bulan gaji, serta kompensasi pengganti periode pemberitahuan (notice in-lieu).
"Keputusan sulit ini tidak dapat dihindari supaya Perusahaan lebih agile dan mampu menjaga tingkat pertumbuhan sehingga terus memberikan dampak positif bagi jutaan konsumen, mitra pengemudi, dan pedagang," tulis perusahaan dalam keterangan resminya.
Karyawan yang terdampak akan menerima pemberitahuan hari ini. Perusahaan berkomitmen untuk memberi dukungan yang komprehensif selama masa transisi karena mereka telah bekerja keras dan memberikan kontribusi yang besar bagi perusahaan.
Tidak hanya itu, GoTo juga memberikan dukungan pencarian kerja serta layanan konseling. Karyawan terdampak berhak memiliki laptop yang saat ini mereka gunakan, mengakses berbagai program pelatihan, serta dapat bergabung ke direktori alumni GoTo, di mana perusahaan dapat memberikan rekomendasi kepada berbagai perusahaan dalam jaringan rekanan bisnis Grup GoTo.
"Selanjutnya, fasilitas konseling karir, keuangan, dan psikologi akan tersedia sampai akhir bulan Mei 2023," tulis perusahaan tersebut.
Lebih lanjut, perusahaan juga memastikan keputusan berat itu tidak mempengaruhi layanan kepada konsumen serta komitmen terhadap mitra pengemudi dan pedagang. (IRN)
Baca Juga: OpenAI Kenalkan 'Sora', Kecerdasan Buatan yang Ciptakan Video dari Teks
paypal phk industri teknologi perusahaan teknologi start up google ecommerce resesi
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...