CARITAU JAKARTA - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengakui kekurangan personil dalam rangka melakukan pengawasan di agenda kampanye akbar peserta pemilu 2024 yang akan digelar mulai 21 Januari hingga 10 Februari 2024.

Kendati begitu, Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja mengatakan, pihaknya akan berupaya untuk bekerja melakukan pengawasan secara maksimal dengan memberdayakan kemajuan teknologi dan juga alat komunikasi.

Menurutnya, hal itu dilakukan dalam rangka untuk mencegah munculnya potensi kerawanan dalam pegelaran kampanye akbar yang akan dimulai Minggu depan tersebut. 

"Kalau dibilang cukup, engga, Tapi ya tentu kita koordinasi, namanya ada alat komunikasi dan lain-lain kan bisa kemudian kita lakukan komunikasi," kata Bagja pada wartawan, Jumat (19/1/2024).

Dirinya mengakui, sejauh ini pihaknya sudah memetakan soal munculnya potensi kerusuhan dan kerawanan di kegiatan kampanye akbar tersebut.

Bagja menegaskan, salah satunya dengan cara melakukan langkah mitigasi dengan memetakan agar masing-masing masa pendukung tak bertemu satu titik lokasi yang sama. 

Pemetaan konsentrasi masa di jalan-jalan itu dilakukan dalam rangka untuk mencegah resiko bertemunya antara massa parpol a dengan parpol b yang ditenggarai dapat memunculkan gesekan.

"ya (sudah dipetakan) pengarahan masa, anak-anak, kemudian di luar tempat yang tabrakan," ujarnya.

Disisi lain, Bagja juga berharap masyarakat dapat berpartisipasi dalam membantu peran Bawaslu melakukan pengawasan terhadap dugaan pelanggaran Pemilu 2024.

Ia menambahkan, peran serta masyarakat sangat penting untuk mensukseskan penyelenggaraan kontesasi pemilu 2024, khususnya di pelaksanaan kampanye akbar yang akan diselenggarakan pada 21 Januari sampai 10 Februari 2024. 

"Peran aktif masyarakat sangatlah diperlukan, untuk itu, karena pada rapat umum kan cukup besar dan banyak orang," tandas Bagja. (GIB/DID)