CARITAU JAKARTA - Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengancam akan menurunkan 100.000 buruh untuk mendemo DPR saat hari Buruh Sedunia (Mayday) pada 1 Mei 2023, jika DPR tak juga membatalkan Omnibus Law UU Nomor 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja.

Ancaman itu disampaikan saat Partai Buruh bersama sejumlah organisasi buruh, Selasa (4/4/2023), kembali menggeruduk gedung DPR untuk menolak UU tersebut.

"Saat Mayday nanti kita turunkan 500.000 buruh untuk melakukan aksi di berbagai daerah. 100.000 di antaranya kita kerahkan ke sini (DPR),” katanya.

Baca Juga: Banjir Job Selama Ramadan, Aldi Taher Tak Kecewa Gagal Lolos ke Senayan

Ia meyakini kalau dengan massa sebanyak itu, polisi tidak akan berani macam-macam, tapi kalau sampai ada yang terluka atau tewas, menurutnya, hal itu adalah bagian dari perjuangan.

Said menegaskan kalau UU Cipta Kerja memberikan dampak yang luar biasa, karena meski mereka menyekolahkan anak-anak hingga setinggi mungkin dengan membanting tulang menjadi buruh merangkap tukang ojek, dan istri menjadi penjual gado-gado demi menunjang penghasilan suami, tetapi begitu anak-anak mereka bekerja, mereka cuma menjadi pekerja outsourcing.

Ia juga menyinggung nasib petani yang akan makin miskin, karena UU Cipta Kerja mengamanatkan adanya bank tanah, dan tanah-tanahnya bersumber dari tanah rakyat yang bisa dirampas pemerintah dengan dalih demi kepentingan negara.

Meski demikian Said mengatakan kalau adanya UU itu bukan salah Presiden Jokowi, karena presiden tidak mengerti. Menurut dia, yang salah adalah Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.

Ia menyesalkan karena meski Menko Perekonomian beragama Islam, tetapi kebijakannya zalim. Said juga mengungkapkan kemarahannya kepada DPR yang mensahkan Perppu Cipta Kerja menjadi undang-undang. (DID)

Baca Juga: Tolak Politik Dinasti, Massa Desak DPR Makzulkan Jokowi