CARITAU MANADO - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan analisa terkait kejadian gempa bumi di Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara, Rabu (18/1/2023) pukul 13.06 WIB kemarin. Berdasarkan analisanya, gempa tersebut terjadi di Kawasan Rawan Bencana (KRB) gempa bumi tinggi.
Adapun, menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) gempa tersebut bermagnitudo M7,1 dan memiliki kedalaman 64 km. Lokasi pusat gempa bumi terletak di laut pada koordinat 127.11°BT dan 2.80°LU, berjarak sekitar 141 km tenggara kota Melonguane (ibu kota Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara).
Baca Juga: Gunung Semeru Kembali Erupsi, Tinggi Abu Mencapai 700 Meter
"Lokasi pusat gempa bumi terletak dekat dengan daerah Kabupaten Kepulauan Talaud. Morfologi daerah Kabupaten Kepulauan Talaud berupa perbukitan pada bagian tengah pulau, lembah dan dataran pantai," tulis PVMBG di website resminya, Kamis (19/1/2023).
PVMGB melanjutkan, daerah sekitar Kepulauan Talaud pada umumnya tersusun oleh endapan Kuarter yang terdiri dari endapan pantai, endapan sungai, dan batuan rombakan gunungapi muda yang sebagian telah mengalami pelapukan. Endapan Kuarter dan batuan rombakan gunungapi muda yang telah mengalami pelapukan bersifat urai, lepas, lunak, belum kompak (unconsolidated) memperkuat efek guncangan, sehingga rawan guncangan gempa bumi.
"Berdasarkan lokasi, kedalaman pusat gempa bumi, dan data mekanisme sumber dari USGS Amerika Serikat dan GFZ Jerman, maka kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas penunjaman ganda Punggungan Talaud Mayu dengan jenis mekanismenya adalah sesar mendatar," sambung PVMBG.
Kendati termasuk dalam kategori magnitudo yang tinggi, PVMBG belum menerima informasi korban jiwa dan kerusakan bangunan akibat kejadian gempa bumi ini. Menurut data BMKG guncangan gempa bumi dirasakan di daerah Kabupaten Kepulauan Talaud, Kepulauan Sangihe dan Kepulauan Sitaro pada skala intensitas III-IV MMI (Modified Mercalli Intensity).
"Menurut data Badan Geologi, daerah Kabupaten Kepulauan Talaud terletak pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) gempa bumi tinggi pada daerah pantai dan dominan terletak pada KRB menengah. Permukiman penduduk yang terlanda guncangan gempa bumi pada umumnya terletak di daerah pantai yang merupakan KRB gempa bumi tinggi.
"Kejadian gempa bumi ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami meskipun lokasi pusat gempa bumi terletak di laut, karena energinya tidak cukup kuat untuk mengakibatkan terjadinya deformasi dasar laut yang dapat memicu terjadinya tsunami," lanjut PVMBG.
Untuk itu, PVMBG menghimbau masyarakat untuk tenang dan mengikuti arahan serta informasi dari petugas terkait. Kejadian gempa bumi ini disebut tidak berpotensi mengakibatkan terjadinya bahaya ikutan (collateral hazard) berupa retakan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi.
"Kabupaten Kepulauan Talaud tergolong rawan bencana gempa bumi dan tsunami, oleh karena itu direkomendasikan agar meningkatkan upaya mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami melalui mitigasi struktural dan mitigasi non struktural," tutupnya. (RMA)
Baca Juga: Gunung Marapi Berstatus Siaga, Bupati Agam Imbau Masyarakat Ikuti Arahan Pemerintah
Bagnaia Cetak Rekor Lap Sirkuit Jerez Spanyol
KPK Tetapkan Dua Tersangka Baru Korupsi Proyek Fik...
PSDKP Segel Kapal di Perairan Lamongan
Timnas Indonesia U-23 vs Uzbekistan, STY Sudah Pel...
KASAD Tegaskan Tegak Lurus Selama Masa Transisi Pr...