CARITAU SINAOLA - Penangkapan terhadap putra pemimpin Kartel narkoba Joaquin 'El Chapo' Guzman, Ovidio Guzman, mebuat kondisi di Mexico mencekam.
Penangkapan tersebut memicu gelombang kekerasan yang memaksa pihak berwenang menutup bandara dan sekolah di Kota Culiaca, di Negara Bagian Sinaloa, Meksiko, pada Kamis (5/1/2023) waktu setempat.
Sandoval menjelaskan, pihak intelijen telah melacak pemimpin kartel narkoba itu selama enam bulan terakhir. Anggota senior Kartel Sinaloa tersebut sekarang ditahan di Kota Meksiko.
Selama penangkapannya, pertempuran sengit melanda Culiacan. Dalam sebuah rekaman yang beredar, tembakan helikopter menerangi langit. Tembakan dan pembakaran pun mengguncang kota.
Sekelompok orang yang merupakan anggota kartel membakar dan membajak mobil penduduk. Pemerintah negara bagian mengatakan, tiga anggota pasukan keamanan tewas dalam bentrokan.
Akibat terjadinya kerusuhan tersebut, otoritas setempat kemudian menutup bandara di Culiacan, Mazatlan, dan Los Mochis. Pihak berwenang juga menangguhkan sekolah dan acara olahraga di Culiacan.
"Kami terus berupaya mengendalikan situasi," kata kepala keamanan publik Sinaloa, Cristobal Castaneda, dikutip dari Reuters, Jumat (6/1/2023).
Pada perjalanannya, Ovidio membantu menjalankan operasi ayahnya sejak dia ditangkap dan diekstradisi ke Amerika Serikat 2017 lalu. Hal tersebut disebakan karena dia memperjualbelikan ratusan ton narkoba ke AS selama 25 tahun, 'El Chapo' menjalani hukuman penjara seumur hidup di AS.
Meskipun begitu, kartelnya tetap menjadi salah satu organisasi perdagangan narkoba terkuat di dunia. AS menuduh, Kartel Sinaloa mengeksploitasi epidemi opioid dengan membanjiri masyarakat dengan fentanyl. Ovidio adalah tokoh kunci kartel tersebut.
Dia dan salah satu saudara laki-lakinya dituduh menjalankan hampir belasan laboratorium metamfetamin di Sinaloa. Mereka diyakini bersekongkol untuk mendistribusikan kokain dan mariyuana pula.
Ovidio juga diduga memerintahkan pembunuhan sejumlah informan, seorang pengedar narkoba, dan seorang penyanyi yang menolak tampil di pernikahannya.
Penangkapannya kali ini menyusul kegagalan operasi yang berakhir dengan penghinaan bagi pemerintahan Presiden Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador, pada 2019 lalu.
Operasi terbaru muncul sebelum pertemuan puncak para pemimpin Amerika Utara di Kota Meksiko yang akan dihadiri Presiden AS, Joe Biden. AS telah menawarkan hadiah USD5 juta (Rp 78 miliar) untuk informasi yang mengarah pada penangkapan Ovidio.
Lonjakan kematian akibat overdosis di AS telah meningkatkan tekanan pada Meksiko untuk memerangi organisasi seperti Kartel Sinaloa. Penangkapan Ovidio lantas membantu memulihkan reputasi penegak hukum setelah kegagalan sebelumnya.
Tekanan dari pemerintahan Biden untuk menargetkan Kartel Sinaloa kemungkinan besar memotivasi Meksiko untuk mengejar Ovidio. Namun, tindakan ini dapat membantu saingan utama mereka yang terkenal kejam, yakni Kartel Jalisco New Generation.
"Sangat penting bagi pemerintah untuk mengingat bahwa melemahnya Kartel Sinaloa juga dapat membawa ekspansi yang lebih besar, kehadiran yang lebih besar dari Kartel Jalisco," terang Direktur Lantia Consulting yang menganalisis kejahatan terorganisir di Meksiko, Eduardo Guerrero. (IRN)
Baca Juga: Pengantaran Jenazah Lukas Enembe Rusuh, Pj Gubernur Papua Terkena Lemparan Batu
el chapo kartel sinaola meksiko mexico kartel narkoba kerusuhan
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024