CARITAU JAKARTA - Analis komunikasi politik Hendri Satrio menanggapi pernyataan Ketua Umum (Ketum) Golkar, Airlangga Hartarto yang menyamakan Gibran Rakabuming Raka sebagai Sutan Sjahrir, yang menjadi perdana menteri di usia muda.
Dikatakan Hendat, sapaan akrabnya, tak sedikit pihak yang menolak Airlangga itu. Menurutnya, Gibran tidak dapat dilihat dengan hanya sebagai sosok anak muda.
Baca Juga: Pernyataan Sikap Civitas Academica Unsoed di Purwokerto
"Berlindung dengan diksi anak muda, padahal anak presiden. Tapi perdebatannya sudah selesai saat diumumkan secara resmi oleh koalisi parpol,” katanya dalam cuitan di media sosial X atau Twitter dikutip, Senin (23/10/2023).
Ia menambahkan hampir pasti sejarah baru ini akan melenggang. "Menurut Bung Karno yang bisa menahan 'keajaiban' ini hanyalah Budi Nurani Kemanusiaan Rakyat,” tulisnya.
Hensat mengatakan jika pada 17 Agustus 1959 presiden Soekarno berpidato dengan tema menemukan kembali revolusi kita yang hilang. "Jangan jangan saat ini kita juga harus menemukan kembali semangat reformasi kita yang hilang," ujarnya.
Dikatakan Hensat, karena putusan telah diketok, maka rakyat hanya dapat menjalani nasibnya sendiri dan mengedepankan budi kemanusiaan dan hati nurani.
“Karena hanya dua hal tersebut yang dimiliki oleh rakyat saat ini dan apakah itu dinilai bertentangan dengan semangat reformasi 1998 ataupun bagian dari dinasti politik, itu biarkan rakyat yang menilai,” tutupnya. (DID)
Baca Juga: Antisipasi Caleg Depresi, RSUD Ponorogo Siapkan Ruang Perawatan Khusus
gibran rakabuming raka cawapres prabowo samakan sutan sjahrir golkar pilpres 2024 pemilu 2024
Tradisi Jembul Tulakan di Jepara
Polisi Tangkap Pencuri Bangku Panjang Taman Milik...
Presiden AS Sebut Tragedi Gaza Bukan Genosida
Jokowi Berharap Tragedi Presiden Iran Tak Pengaruh...
Pemprov DKI Siap Gelar PPDB Tahun Pelajaran 2024/2...