CARITAU TEL AVIV - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengungkapkan bahwa dirinya menolak pembentukan negara Palestina. Hal itu ia ungkapkan dalam sebuah wawancara dengan media Politico.
"Posisi yang saya sampaikan didukung oleh mayoritas warga Israel yang mengatakan kepada Anda setelah 7 Oktober: 'Kami tidak ingin melihat negara Palestina'," kata Netanyahu dalam wawancara tersebut dikutip, Senin (11/3/2024).
Baca Juga: DPR AS Sahkan RUU untuk Menekan Biden Kirim Senjata ke Israel
Selain itu, dalam wawancara tersebut Netanyahu mengatakan bahwa Israel harus memiliki kendali penuh atas seluruh wilayah Palestina yang berada di sebelah barat Sungai Yordan.
Palestina mencari pengakuan diplomatik atas negara merdeka mereka di wilayah Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, yang sebagian diduduki oleh Israel, dan Jalur Gaza.
Pemerintah Israel menolak mengakui Palestina sebagai entitas politik dan diplomatik yang independen.
Mengutip dari Antara negara Zionis itu juga membangun permukiman di wilayah pendudukan meskipun ada suara keberatan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Israel telah melancarkan serangan militer mematikan di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober yang menewaskan sekitar 1.200 orang.
Serangan balasan Israel menyebabkan hampir 31.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas di Gaza, dan lebih dari 72.500 lainnya terluka akibat kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.
Perang Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza terpaksa mengungsi di tengah blokade yang melumpuhkan sebagian besar persediaan makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional. Keputusan sementara pada Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil tindakan yang menjamin agar bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza. (IRN)
Baca Juga: Israel: Penarikan Pasukan Khan Younis untuk Persiapkan Serangan Rafah
Benyamin Neyanyahu israel palestina jalur gaza pendudukan israel serangan udara
Layanan Konsumsi Jamaah Calon Haji di Makkah
Atlanta Juarai Liga Europa, Sukses Cetak Sejarahny...
DPD RI Berperan Aktif Mengawasi Penyelengaraan Iba...
Norwegia dan Irlandia Akui Negara Palestina, Israe...
Aksi untuk Sungai Citarum