CARITAU JAKARTA – Satu bulan lebih agresi Israel di Palestina berlangsung sejak perang kembali pecah pada 7 Oktober 2023 lalu. Ini menjadi eskalasi terbaru dari konflik antara Israel dan Palestina yang menyebabkan ribuan orang di Palestina tewas dan terpaksa mengungsi ke Gaza bagian selatan karena kehilangan rumahnya.
Kelompok pejuang Hamas meluncurkan serangan besar-besaran ke wilayah Israel, Sabtu (7/10/2023) Serangan tersebut lalu dibalas Israel dengan seruan perang, dan serbuan dari berbagai penjuru Gaza.
Tak cukup sampai di situ, Israel juga mengepung Gaza dengan memblokade akes bantuan kemanusiaan, memutus pasokan bahan bakar dan listrik, hingga obat-obatan serta air bersih.
Selain aksi blokade dan serangan bertubi-tubi, Israel pun mulai menyasar rumah ibadah baik masjid maupun gereja, kamp pengungsi, hingga beberapa rumah sakit, termasuk RS Indonesia yang dituding menjadi tempat persembunyian Kelompok Hamas. Hal tersebut membuat warga dunia marah dan menganggap Israel tengah melakukan genosida.
Konflik Israel dan Palestina bukan baru terjadi satu bulan saja. Peristiwa terbaru ini adalah adalah daftar terbaru dari sejarah panjang antara kedua negara tersebut.
Dilansir dari berbagai sumber, konflik antara Israel dan Palestina telah berlangsung panjang, lebih dari 100 tahun. Berdasarkan catatan sejarah, saat Inggris merebut tanah Palestina dari Ottoman di tengah Perang Dunia I, pada tanggal 2 November 1917 Menteri Luar Negeri Inggris Lord Arthur James Balfour menyatakan kepada Lionel Walter Rothschild seorang tokoh komunitas Yahudi Inggris.
Surat yang berisi 67 kata tersebut yang di kemudian hari berdampak besar terhadap Palestina yang masih terasa hingga saat ini. Surat tersebut mengikat pemerintah Inggris untuk mendirikan ‘Jewish National Homeland’ yang kemudian dikenal dengan Deklarasi Balfour.
Kekuatan Eropa menjanjikan gerakan Zionis sebuah negara di wilayah yang 90% penduduknya adalah penduduk asli Arab Palestina. Mandat Inggris dibentuk pada 1923 dan berlangsung hingga 1948.
Selama periode tersebut, Inggris memfasilitasi migrasi massal orang Yahudi. Di mana terjadi gelombang kedatangan yang cukup besar pasca gerakan Nazi di Eropa. Dalam gelombang migrasi ini, mereka menemui perlawanan dari warga Palestina.
Warga Palestina khawatir dengan perubahan demografi negara mereka dan penyitaan tanah mereka oleh Inggris untuk diserahkan kepada pemukim Yahudi.
Polemik tersebut kian meruncing, saat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyetujui rencana pembagian wilayah Palestina menjadi negara Yahudi dan Arab pada 1947. Tak butuh waktu lama, Israel kemudian mendeklarasikan negara dengan menganeksasi wilayah Palestina.
Memburuknya situasi di Gaza dalam satu bulan terakhir ini membuat banyak pihak geram. Israel sendiri tak bergeming dan terus membombardir Gaza meski mayoritas korbannya perempuan dan anak-anak.
Berdasarkan publikasi resmi Kementerian Kesehatan Palestina, pada Kamis (9/11/2023) angka korban di Gaza terus bertambah. Tercatat 10.568 orang tewas karena serangan Israel sementara 4.324 luka-luka.
Dari keseluruhan korban, sebagian besar adalah anak-anak dan wanita. Namun hingga kini, Israel mengatakan tak akan melakukan gencatan senjata. Sementara itu, lebih dari 155 orang telah terbunuh dan 2.250 orang terluka di Tepi Barat. Di Israel sendiri, 1.400 orang tewas dan lebih dari 7.198 orang terluka.
Upaya diplomasi, hingga tekanan dari PBB untuk gencatan senjata pun tidak berhasil. Hal tersebut pada akhirnya memantik gerakan solidaritas dari masyarakat dunia yang geram dengan aksi genosida yang dilakukan Israel. Selama beberapa pekan ini, gelombang demonstrasi pro-Palestina di negara-negara Barat semakin meluas.
Dalam sebuah pernyataan, Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu menegaskan, gencatan senjata tak akan terjadi tanpa pembebasan sandera Israel oleh kelompok Hamas Palestina.
“Ya, tidak akan ada gencatan senjata, gencatan senjata umum di Gaza tanpa pembebasan sandera kami,” katanya pada dalam sebuah pernyataan, dikutip Selasa (7/11/2023).
Netanyahu kembali menolak seruan untuk melakukan gencatan senjata di Gaza, di mana lebih dari 10.000 warga Palestina tewas akibat serangan Israel.
“Gencatan senjata berarti menyerah kepada Hamas, dan kemenangan bagi Hamas,” ujar Netanyahu.
Pernyataan tersebut justru semakin menguatkan gerakan masyarakat untuk menuntut penghentian serangan dan meminta gencatan senjata. Saat ini, slogan "From the river to the sea, Palestine will be free", terus bergaung dari satu demonstrasi ke demonstrasi lainnya, hingga memenuhi linimasa lewat gerakan di sosial media yang berusaha menjadi konter dari propaganda media Israel.
Baca juga: Ini Putusan KTT Negara OKI dan Liga Arab Terkait Agresi Israel ke Palestina
Di Westminster, Inggris misalnya, diperkirakan sebanyak 70,000 demonstran berkumpul di Westminster Bridge untuk menunjukkan dukungan mereka ke Palestina, Minggu (29/10/2023) lalu. Beberapa waktu sebelumnya, aksi protes besar-besaran juga terjadi di beberapa titik di Inggris. Para demonstran menuntut Israel untuk segera mengakhiri aksi brutalnya di Palestina dan mendesak Perdana Menteri Rishi Sunak untuk mendorong gencatan senjata.
Terbaru, pada Sabtu (11/11/2023) diperkirakan jumlah masa yang mencapai ratusan ribu orang tersebut melakukan aksi unjuk rasa di Ibu Kota Inggris, London. Mereka mendesak agar gencatan senjata segera dilakukan dan menghentikan serangan di Jalur Gaza. Demonstrasi untuk solidaritas terhadap Palestina berakhir di kedutaan Amerika Serikat yang jaraknya sekitar dua mil jauhnya dari Cenotaph.
Sementara itu, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak menilai keputusan demonstrasi terbaru tersebut sebagai upaya 'provokatif dan tidak sopan'. Sunak mengaku khawatir soal Cenotaph dan tugu peringatan perang lainnya yang berpotensi 'dinodai'.
Selain di Inggris, di New York, Amerika Serikat, aksi demonstrasi besar-besaran juga digelar di Stasiun Grand Central. Aksi itu disebut oleh media-media di Amerika sebagai yang terbesar dalam 2 dekade terakhir.
Namun ironisnya, aksi tersebut diinisiasi oleh kelompok masyarakat Yahudi, yang tergabung dalam Jewish Voice for Peace. Dalam aksinya, para demonstran menggunakan kaos hitam bertuliskan ‘Ceasefire Now’ dan ‘Not in Our Name’. Selain itu banner bertuliskan ‘Palestinians Should Be Free’ terpasang di banyak bagian ruang utama Grand Central.
Tak hanya di Inggris, di benua Eropa, ribuan warga Turki berkumpul di Bandara Attaturk dalam sebuah aksi yang disebut ‘Great Palestine Meeting’. Dengan membawa bendera Palestina dan Turki, ribuan warga turun ke jalan untuk bersolidaritas.
Bahkan, Presiden Recep Tayyip Erdogan turut hadir dalam aksi protes tersebut. Ia mendorong semua masyarakatnya untuk meramaikan aksi persaudaraan antara Turki dan Palestina kepada dunia. Di samping Presiden Erdogan sendiri, protes ini juga dihadiri oleh beberapa figur publik lintas industri.
Selain itu, serikat buruh di Belgia menunjukkan solidaritasnya untuk Palestina. Mereka menginisiasi aksi bersama para anggotanya untuk tidak menangani pengiriman senjata yang ditujukan untuk Israel di tengah konflik dengan Palestina.
Hal tersebut sebagai bentuk penolakan tegas terhadap genosida yang sedang terjadi di Palestina. Serikat buruh tersebut juga mendesak petugas lapangan di bandara tidak melayani pengiriman senjata yang diperuntukkan bagi zona konflik, dalam sebuah pernyataan yang dilansir Anadolu, dikutip Kamis (2/11/2023).
Mereka juga menuntut gencatan senjata segera di Timur Tengah dan menuntut Pemerintah Belgia untuk tidak membolehkan pengangkutan senjata melalui bandara-bandara negara itu. Hal ini sebagai bentuk solidaritas bagi mereka yang memperjuangkan perdamaian di Timur Tengah.
Baca Juga: Bayi Kembar Palestina dan Ibunya Tewas Saat Serangan Israel di Gaza
Di Jakarta, diperkirakan jutaan warga lintas agama mengikuti aksi bela Palestina, di Kawasan Monumen Nasional. Mereka hadir dengan mengenakan pakaian putih dan membawa bendera Palestina.
Massa yang mengikuti aksi damai bela Palestina tersebut melakukan long march dari Monumen Nasional (Monas) ke Bundaran Hotel Indonesia (HI). Beberapa tokoh lintas agama serta para pejabat publik tampak hadir.
Selain itu organisasi-organisasi massa seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI), Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Persekutuan Gereja Indonesia (PGI), Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Persatuan Umat Budha Indonesia (Permabudhi), Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin), sejumlah universitas dan perguruan tinggi, pondok pesantren dan lainnya juga ikut berpartisipasi.
“Aksi hari ini adalah aksi aliansi bela Palestina yang merupakan bentuk kebersamaan seluruh elemen bangsa Indonesia yang cinta damai, lintas agama, kelompok dan partai politik,” kata Din Syamsuddin, tokoh Muslim yang menjadi penggagas demonstrasi damai itu.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, yang ikut hadir bersama beberapa pejabat tinggi lainnya, mengemukakan sikapnya. Retno menegaskan kembali dukungan kuat Pemerintah Indonesia atas perjuangan bangsa Palestina.
Ia menyampaikan rasa terima kasih atas bantuan dari seluruh masyarakat Indonesia yang disalurkan melalui berbagai lembaga kemanusiaan dan kemarin telah dikirim ke Palestina.
Selain gerakan turun ke jalan, kepedulian terhadap kondisi Palestina juga membuat banyak masyarakat tergerak untuk memberikan sejumlah donasi hingga bantuan kemanusiaan. Indonesia sendiri telah mengirimkan bantuan kemanusiaan dan telah tiba di Mesir, pada Senin (6/11/2023) lalu.
“Terima kasih kepada masyarakat Indonesia yang sudah menunjukkan solidaritasnya kepada masyarakat Palestina, mengumpulkan bantuan yang baru saja sampai di Bandara El Arish dan akan diserahkan ke Egyptian Red Crescent untuk dibawa ke perlintasan masuk ke wilayah Gaza,”
Indonesia mengirimkan bantuan kemanusiaan yang merupakan gabungan dari pemerintah dan masyarakat Indonesia untuk Gaza. Seperti dilansir dari Antara, bantuan berupa bahan makanan, alat medis, selimut, tenda, dan barang logistik lainnya seberat total 51,5 ton itu merupakan tahap pertama bantuan yang dikirim pemerintah RI ke Gaza.
Bantuan itu diangkut menggunakan tiga pesawat, meliputi dua pesawat C-130 Hercules bernomor ekor A-1327 dan A-1328 berasal dari Skadron Udara 31 dan Skadron Udara 32 TNI AU, serta satu pesawat sewa Boing 737 Garuda Indonesia.
Selain penggalangan dana dan bantuan kolektif, tak sedikit juga para individu yang menggalang dana dan disalurkan melalui Kedutaan Besar Palestina di Indonesia atau platform urun dana seperti kitabisa.com. Tak ketinggalan, beberapa selebriti Tanah Air. Salah satunya adalah penyanyi sekaligus pencipta lagu Melly Goeslaw.
Melly Goeslaw mengaku tergerak untuk membantu masyarakat Palestina yang terdampak akibat perang yang terjadi. Salah satu caranya, Ia menjual barang-barang preloved-nya melalui Instagram live. Melalui cara tersebut, ia berhasil mengumpulkan dana sebanyak Rp110 juta rupiah.
“Terimakasih untuk semua hamba Allah yang sudah menambahkan donasi untuk Palestina yg tadi malam terkumpul dari hasil preloved, hingga skrg total sementara menjadi Rp.110.000.000 Allahu Akbar Sekali lagi terimakasih, Allah SWT yang balas,” tulis pencipta lagu “Jika” tersebut di laman instagram pribadinya.
Selain itu, istri dari Anto Hoed tersebut juga membuat gerakan “Rp10 ribu Bersama Melly Goeslaw” yang merupakan ajakan berdonasi untuk Palestina. Gerakan yang diinisiasi Melly melalui platform urun dana Kitabisa.com telah berhasil mengumpulkan Rp1,5 miliar.
“Sekarang saya ingin mengajak 16.5 juta follower saya untuk ikut berdonasi Rp.10.000 melalui link di bio saya. Tanda kasih dari kita Indonesia dengan berbagai agama , yuk gotong royong kumpulkan donasi hingga 1 Miliar untuk Palestina,” tulis Melly.
Melly menuturkan, semua dana yang terkumpul ia salurkan kepada masyarakat di Palestina yang menjadi korban perang berkepanjangan itu. Semua doansi tersebut ia salurkan melalui organisasi kemanusiaan @inhforhumanity, dengan transparan dan menyertakan bukti transfer.
Berbeda dengan Melly, artis sekaligus presenter Ananda Omesh bersama istrinya, Dian Ayu Lestari melelang motor kesayangan mereka yang hasilnya akan disumbangkan ke Palestina.
Motor tersebut berjenis Royal Enfield Classic 500 ‘Pegasus’ Limited Edition. Hal tersebut ia sampaikan melalui unggahan di akun Instagramnya resminya, @omeshomesh.
Baca juga: Ananda Omesh dan Istri Lelang Motor Edisi Terbatas untuk Disumbangkan ke Palestina
Omesh mengungkapkan, bahwa proses proses lelang dibuka sejak unggahannya di Instagram. Siapapun dapat mengikuti lelang dengan memberikan penawaran di kolom komentar unggahan pria 37 tahun itu.
Omesh mengatakan motor Royal Enfield yang ia dan istrinya lelang hanya ada 40 unit di Indonesia. Sementara jumlah motor itu di seluruh dunia hanya ada 1.000 unit.
Ada pun motor Royal Enfield Classic 500 "Pegasus" Limited Edition milik Omesh tersebut diproduksi pada 2018. Ia mengungkapkan, motor miliknya tersebut memiliki dengan kilometer rendah.
Aktor yang dikenal lewat sketsa komedian ‘Extravaganza’ itu telah mengumumkan hasil lelang tersebut. Motor kesayangannya tersebut mendapat penawaran tertinggi Rp 300 juta. Ananda Omesh kemudian mengumumkan hasil pelelangan ini melalui unggahan di Instagram-nya.
“Masya Allah Tabarakallah. Setelah proses verifikasi, hasil lelang dengan penawaran tertinggi di angka Rp. 300.000.000 atas nama @kautsarnoviar,” tulis Ananda Omesh melalui akun instagramnya @omeshomesh, pada Rabu (8/11/2023).
“Dan kita sudah saling kontak untuk memastikan dan nantinya menentukan lewat mana bantuan ini akan disalurkan. Mas @kautsarnoviar merupakan perwakilan dari penawar aslinya yang tidak ingin diungkap identitasnya sebagai bentuk ikhtiar untuk memberikan bantuan bagi saudara-saudari kita di Palestina.. Beliau seorang dokter berdomisili di Bali, InsyaAllah jika ada kesempatan kami akan bertemu langsung dan akan saya update proses-proses selanjutnya kepada teman-teman semua..,” jelas Omesh. (IRFAN NASUTION)
Baca Juga: Tim Ahli PBB Kecam Israel Hancurkan Sistem Pendidikan Palestina
perang israel-palestina gaza pendudukan israel pbb aksi bela palestina konflik israel dan palestina jalur gaza Agresi Israel ke Palestina
qryu34
Cara Upgrade Skill Gaming dengan Samsung Galaxy A1...
Masuk Minggu Tenang, Pj Teguh Pastikan Jakarta Ber...
Cawagub 02 Fatmawati Dua Bulan Keliling 24 Kabupat...
Kampanye Akbar 02 Andalan Hati, Panglima Dozer: Su...
PMJAK Desak Bawaslu DKI Tindaklanjuti Soal Dana Ka...