CARITAU JALUR GAZA - Setelah sempat dipadamkan total oleh Israel, layanan komunikasi, mulai dari telepon dan internet di Jalur Gaza mulai kembali berfungsi. Paltel Group, sebagai penyedia layanan komunikasi di Jalur Gaza, mengungkapkan, layanan telekomunikasi sedang dalam proses pemulihan secara bertahap.
“Kami dengan senang hati mengumumkan bahwa layanan telekomunikasi (telepon rumah, seluler, dan internet) di Jalur Gaza, yang terganggu sejak Jumat, 27 Oktober 2023, karena agresi yang sedang berlangsung, secara bertahap dipulihkan,” katanya dalam sebuah pernyataan melalui media sosial X.
Baca Juga: Israel Batalkan Serangan Besar ke Rafah Usai Bicara dengan AS
“Tim teknis kami sedang bekerja keras memperbaiki kerusakan pada infrastruktur jaringan internal di tengah kondisi yang penuh tantangan ini,” lanjut pernyataan tersebut
Secara terpisah, pemantau internet Netblocks mengatakan "data jaringan real-time menunjukkan bahwa konektivitas internet sedang dipulihkan di Jalur Gaza."
Gaza hampir mengalami pemadaman komunikasi total selama hampir 36 jam setelah serangan udara Israel pada Jumat (28/7) menghancurkan jalur-jalur dan menara-menara komunikasi.
Israel Hadang Satelit Elon Musk
Sementara, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Minggu (29/10/2023) mengatakan bahwa pasukannya telah melancarkan serangan darat ke Gaza, sebagai bagian dari "perang tahap kedua". Perang tersebut untuk menghancurkan kemampuan militer dan pemerintahan Hamas, serta membebaskan para tawanan.
Menteri Komunikasi Israel Shiomo Karhi pada Sabtu (28/10) mengatakan akan mencegah miliarder Elon Musk menyediakan internet ke Gaza dengan sistem komunikasi berbasis satelit miliknya, Starlink.
"Israel akan melakukan segala cara yang mereka miliki untuk melawan keputusan Musk," kata Karhi, dengan menuduh kelompok Palestina Hamas akan menggunakannya dalam aktivitas mereka.
"Kantor saya akan memutuskan segala hubungan dengan Starlink," lanjut Karhi.
Pernyataan tersebut dibuat setelah CEO miliarder serta pemilik Tesla dan X mengatakan Starlink akan memperluas layanan ke organisasi bantuan yang diakui secara internasional di Jalur Gaza setelah Israel memutus jaringan komunikasi yang menyebabkan pemadaman listrik total di daerah kantong yang terkepung pada Jumat (27/10/2023) malam.
Dilansir dari Antara, layanan komunikasi dan internet di Jalur Gaza terputus total di tengah pengeboman hebat Israel di jalur pengumpan, menara, dan jaringan, menurut Perusahaan Telekomunikasi Palestina.
Gaza telah berada dalam serangan udara tanpa henti oleh Israel sejak serangan kejutan oleh Hamas pada 7 Oktober lalu. Kelompok perlawanan Palestina tersebut meluncurkan Operasi Badai Al-Aqsa, sebuah serangan mendadak ke segala penjuru mencakup serentetan tembakan roket dan penyusupan ke wilayah Israel dari darat, laut, dan udara.
Israel melakukan balasan dengan serangan udara tanpa henti, yang semakin intensif pada Jumat malam bersamaan dengan serangan darat di tengah pemadaman total jaringan telekomunikasi dan internet.
Sedikitnya 7.703 warga Palestina, termasuk 3.595 anak-anak terbunuh dalam serangan Israel sementara korban jiwa si pihak Israel tidak melewati 1.400 jiwa.
Sebanyak 2,3 juta penduduk Gaza juga bergulat dengan kurangnya makanan, air, dan obat-obatan akibat blokade Israel terhadap wilayah tersebut. Hanya sedikit truk bantuan yang menyeberang ke Gaza sejak pembukaan titik penyeberangan Rafah akhir pekan lalu. (IRN)
Baca Juga: Tembus 35.000, Warga Palestina Tewas di Gaza Akibat Serangan Israel
israel palestina jalur gaza hamas serangan udara Jaringan Internet Gaza elon musk starlink satelit
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...