CARITAU JAKARTA – Jazilul Fawaid, Wakil Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengritik sejumlah menteri yang dinilainya sibuk memanfaatkan posisi untuk melakukan manuver politik demi kepentingan Pilpres 2024.
Fawaid meminta para menteri agar fokus pada tugas masing-masing yang diberikan oleh Presiden, bukan sebaliknya fokus kampanye politik.
Baca Juga: Adian Klaim Fraksi PDIP Solid Gulirkan Hak Angket
"Agar para menteri fokus, jangan gunakan posisi menteri untuk kampanye politik dalam konteks untuk menjadi capres-capres. Itu kan ada. Itu bagian dari koreksi untuk meningkatkan kinerjanya," kata Fawaid kepada wartawan, Kamis (24/3/2022).
Gus Jazil panggilan akrabnya, memahami bahwa setiap orang punya hak untuk menjadi capres.
"Tapi ketika dalam posisi menteri atau pembantu presiden, harusnya fokus pada tugas-tugas. Mudah-mudahan Pak Presiden juga tahu itu," katanya.
Gus Jazil menuturkan, Presiden pasti memiliki ukuran untuk melihat apakah betul para menterinya bisa fokus bekerja pada bidangnya, atau ada agenda terselubung yang kemudian membuat kinerja sejumlah menteri berkurang karena tidak fokus.
"Itu bisa dilihat. Para pengamat bisa melihat, rakyat pun bisa melihat," ujar Fawaid.
Secara khusus bagi para menteri yang berasal dari PKB, dia berharap dapat meningkatkan kinerja untuk menjaga kepercayaan Presiden, serta dapat memberikan kinerja yang terbaik untuk melayani masyarakat.
"Jika ada pekerjaan-pekerjaan yang lambat tolong segera dipercepat. Kalau ada pekerjaan-pekerjaan yang belum selesai, tolong segera diselesaikan dalam tempo yang singkat-singkatnnya," tegas Fawaid.
Pria yang menjabat sebagai Wakil Ketua MPR RI itu mengatakan, jika para menteri dalam menjalankan tugas sudah on the track, maka tidak perlu lagi adanya perombakan atau reshuffle kabinet.
"Bagi PKB yang terpenting bahwa Presiden Jokowi dan pemerintahan yang ada bisa memberikan yang terbaik untuk masyarakat. Kalau PKB mau ditambah ya monggo, itu hak Presiden. Tapi kalau dikurangi ya jangan," katanya.
Fawaid memprediksi reshuffle tidak akan dilakukan dalam waktu dekat apalagi sebelum bulan ramadhan.
"Pak Jokowi sudah lima kali melakukan reshufle cabinet. Seandainya Presiden mau melakukan reshuffle mungkin ini perombakan terakhir. Kelihatanya masyarakat yang menunggu-nunggu adanya reshuffle harus bersabar. Kalaupun ada, dugaan saya mungkin habis puasa atau habis lebaran," pungkasnya.(GIBS)
Baca Juga: Pemusnahan Surat Suara Rusak Pemilu 2024
RUU DKJ Resmi Jadi UU, DPRD dan Pemprov Diminta Su...
Ribuan Hektare Tanaman Padi Puso Akibat Banjir di...
SPBU Kuras Tangki Minyak yang Tercampur Air
Kejari Makassar Sasar Tiga Kecamatan Bagikan 370 P...
Soroti Daya Beli Generasi Z di Jakarta, DPRD DKI:...