CARITAU JAKARTA - Peneliti BRIN Andi Pangerang Hasanuddin mendadak populer setelah responnya atas postingan rekannya sesama peneliti BRIN, Thomas Jamaludin, beredar luas di masyarakat setelah disebarkan netizen.
Dalam responnya tersebut, Andi menyampaikan kata-kata berupa ancaman pembunuhan terhadap semua warga Muhammadiyah.
“Perlu saya halalkan gak nih darahnya semua Muhammadiyah? Apalagi Muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui agenda kalender Islam global dari Gema Pembebasan? Banyak bacot emang!!! Sini saya bunuh kalian satu-satu. Silakan laporkan komen saya dengan ancaman pasal pembunuhan! Saya siap dipenjara. Saya capek lihat pergaduhan kalian,” kata Andi dalam respon yang di-posting di akun Facebook pribadinya itu.
Baca Juga: Bawaslu Bakal Telusuri Dugaan Pelanggaran Pemilu Soal Postingan Kaesang
Tak hanya itu, Andi bahkan mengatakan kalau saat ini BRIN telah menganggap jamaah Muhammadiyah sebagai musuh dalam hal keilmuan progresif, termasuk dalam perbedaan penetapan hari Idulfitri 1444 Hijriah.
“Kalian Muhammadiyah, meski masih jadi saudara seiman kami, rekan diskusi lintas keilmuan, tapi kalian sudah kami anggap jadi musuh bersama dalam hal anti-TBC (takhayul, bidah, churofat) dan keilmuan progresif yang masih egosektoral. Buat apa kalian berbangga-bangga punya masjid, panti, sekolah, dan rumah sakit yang lebih banyak dibandingkan kami kalau hanya egosentris dan egosektoral saja?” katanya.
Sebelumnya, dalam postingannya, Thomas mengatakan kalau teori yang digunakan Muhammadiyah untuk menetapkan kalender Islam, sudah usang, karena dalam menetapkan kalender Islam, Muhammadiyah menggunakan Wujudul Hilal yang mirip dengan pendekatan geosentris, yaitu teori yang menanggap Bumi sebagai pusat tata surya.
Menurut mantan kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) itu, Wujudul Hilal tidak mungkin dilihat jika itu dekat ufuk. Ketika matahari mendahului bulan atau terbenam lebih dahulu dibandingkan dengan matahari itu disebut wujudul hilal.
“Nah ini sesungguhnya teori geosentrik, bumi sebagai pusat dan bulan itu mengelilingi bumi. Itu yang kemudian saya sebut teori usang,” kata dia.
Postingan Thomas itu menuai banyak kritik, termasuk dari anggota Fraksi PKS DPR RI Mulyanto.
“Peneliti BRIN Nilai Muhammadiyah Gunakan Teori Usang dalam Menetapkan Kalender Islam. Statemen BRIN (peneliti) seperti ini yang cuma bikin gaduh. Harusnya sosialisasikan yang baik itu seperti apa @PKSejahteta @BRIN_Watch,” kata Mulyanto melalui akun Twitter-nya, @pakmul63, pada 19 Maret 2023.
Terkait ancaman pembunuhan oleh Andi terhadap warga Muhammadiyah, publik juga mengecam, termasuk termasuk Rektor Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Ma’mun Murod.
Melalui akun twitternya, @mamunmurod_, Ma’mun mempertanyakan bagaimana bisa ancaman tersebut datang dari lembaga riset yang isinya mereka yang seharusnya intelektual.
“Kok main2 ancam bunuh? BRIN sbg lembaga riset hrsnya diisi mereka yg menampakkan keintelektualannya, bkn justru spt preman,” kata Ma’mun.
Seperti diketahui, tahun ini Muhammadiyah menetapkan awal Ramadhan 1444 Hijriah pada 23 Maret 2023, sama dengan pemerintah, tetapi menetapkan 1 Syawal 1444 Hijriah pada 21 April 2023, sementara pemerintah menetapkan 1 Syawal pada 22 April 2023.
Perbedaan terjadi karena perhitungan kalender Islam antara Muhammadiyah dengan pemerintah berbeda. Jika Muhammadiyah merujuk pada hisab hakiki Wujudul Hilal, sedang pemerintah dengan metode hisab dan rukyat yang dirujukkan pada kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura) di mana menurut kriteria ini, bulan baru hijriah tiba jika ketinggian hilal minimal 3 derajat dan jarak sudut bulan-matahari (elongasi) minimal 6,4 derajat.
Saat dikonfirmasi Andi membenarkan bahwa itu merupakan pernyataan yang ia sampaikan di kolom komentar akun media sosial Thomas Djalaludin.
Ia mengaku bakal mengklarifikasi dan menyampaikan permohonan maaf. Ia juga tengah berupaya untuk duduk bersama dengan PP Muhammadiyah.
“Betul itu percakapan saya dengan beliau (Thomas Djamaludin). Saat ini saya sedang mengupayakan pertemuan dengan Muhammadiyah untuk klarifikasi sekaligus permohonan maaf,” kata Andi. (DID)
Baca Juga: Bareskrim: Bisa Saja Ada Tersangka Lain dalam Kasus Ujaran Kebencian Peneliti BRIN pada Muhammadiyah
postingan media sosial ancam umat muhammadiyah peneliti brin
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024