CARITAU JAKARTA - Pasien stroke di Indonesia jumlahnya terus bertambah. Hal itu dibuktikan dengan peningkatan prosentase penderita stroke berdasarkan Data Riset Kesehatan Dasar. Dimana dalam data prevalensi stroke di Indonesia meningkat sekitar 56 persen dalam 5 tahun dari 0,7 persen pada tabun 2013 menjadi 1,09 persen di tahun 2018.
Disebutkan, hanya sekitar 39,4% persen pasien stroke yang melakukan kontrol rutin ke dokter. Dari data tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta masyarakat untuk rutin melakukan pemeriksaan riwayat kesehatan, setidaknya satu tahun sekali.
Pemeriksaan atau kontrol dilakukan untuk mencegah faktor risiko berbagai penyakit berbahaya termasuk stroke yang merupakan penyakit dengan tingkat kecacatan nomor satu di Indonesia sekaligus penyakit penyebab kematian tertinggi di Indonesia pada tahun 2014.
Baca Juga: Kemenkes Sediakan 62,3 Ton Obat dan Perbekalan Kesehatan Jamaah Calon Haji
"Stroke ini bukan hanya diobati di rumah sakit, tapi pencegahannya juga harus di sosialisasikan ke masyarakat, salah satunya dengan menggiatkan skrining kesehatan," kata Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan resminya, Senin (31/10/2022).
Budi menjelaskan, skrining kesehatan sangat penting dilakukan untuk memantau faktor risiko penyakit tidak menular seperti jantung, diabetes, stroke, kanker, ginjal sejak dini, sehingga apabila ditemukan adanya penyakit bisa segera ditangani.
"Dengan kita rutin cek kesehatan, kalau ada penyakit dalam tubuh kita bisa cepet terdeteksi, presentase sembuhnya lebih besar, biaya yang dikeluarkan juga jauh lebih murah," ujar Budi.
Kedepan Kementerian Kesehatan rencananya akan melakukan skrining kesehatan secara rutin ke seluruh masyarakat Indonesia yang punya faktor risiko seperti tekanan darah tinggi, gula dan kolesterol.
Selain Skrining riwayat kesehatan, Menkes juga menyarankan masyarakat untuk rutin melakukan aktivitas fisik atau olahraga.
"Aktivitas fisik ini sangat penting untuk memelihara kesehatan tubuh kita. Paling penting harus olahraga minimal 30 menit sehari dan lakukan 5 hari dalam seminggu," terang Budi.
Melalui pembudayaan pola hidup sehat, Menkes berharap berbagai penyakit tidak menular utamanya penyakit dengan tingkat kematian tertinggi di Indonesia seperti jantung, stroke, kanker dan ginjal bisa dicegah, sehingga masyarakat dapat hidup lebih sehat, aktif dan produktif. (DID)
Baca Juga: Dalami Kasus Dugaan Korupsi APD, KPK Geledah Kantor BNPB
penderita stroke data riset stroke kemenkes budi gunadi sadikin
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024