CARITAU JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan hasil Pemiluhan Umum (Pemilu) 2024 melalui rapat pleno terbuka rekapitulasi penghitungan suara tingkat nasional.

Dari 38 Provinsi se-Indonesia, menetapkan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabiwo Subianto-Gibran Rakabuming Raka meraih suara terbanyak.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menanggapi hal itu dengan mengatakan bahwa untuk tetap menjaga marwah demokrasi. Pihaknya secara tegas akan melakukan upaya gugatan di Mahkamah Konstitusi (MK).

Hasto mengatakan bahwa ini merupakan hak konstitusional sebagai warga negara, selain menjaga nilai-nilai demokrasi. Pihaknya penting melakukan langkah tersebut untuk sebagai bentuk perjuangan.

"Ganjar-Mahfud akan menggunakan hak konstitusionalnya untuk melakukan gugatan melalui MK," kata Hasto kepada wartawan mengutip, Jumat (22/3/2024).

Kemudian, ungkap Hasto, pemilu bukan hanya dilihat dari hasilnya melainkan bagaimana proses itu berjalan. Ia pun mengaku, partai politik (parpol) pengusung Ganjar-Mahfud hingga saat ini belum menerima lampiran berita acara dari KPU RI soal penetapan hasil pemilu.

Lantas, dengan begitu, parpol pengusung Ganjar-Mahfud akan tetap sejalan untuk tetap melayangkan gugatan ke MK. 

Hasto juga menegaskan, hal ini bukan serta merta pihak Ganjar-Mahfud menolak hasil pemilu, tetapi bagaimana prosesnya dapat berjalan dengan mekanisme yang berlaku.

Termasuk dengan terus menyuarakan perihal kecurangan selama proses pemilu berlangsung. Apalagi, masih banyak masyarakat yang menolak hasil penetapan pemilu dengan melakukan unjuk rasa di depan Gedung KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, pada Rabu, 20 Maret 2024.

"Banyak yang menyatakan kami tidak mau menerima kekalahan. Ini bukan persoalan kekalahan," ujar Hasto.

"Maka terdapat hasil yang diumumkan tadi malam, sikap parpol pengusung Ganjar-Mahfud menegaskan bahwa proses pemilu belum selesai," katanya lagi. (DID)