CARITAU MALANG - Tragedi memilukan hadir dari ranah sepakbola Tanah Air. Pasalnya, pertandingan Derby Super Jatim harus tercoreng habis lewat kerusuhan yang datang pasca pertandingan.
Teranyar, pihak Kepolisian Jawa Timur melaporkan setidaknya ada 127 korban jiwa dalam peristiwa naas tersebut. Jumlah ini diprediksi bisa saja bertambah, mengingat lebih dari 180 orang dinyatakan luka-luka.
Dugaan sementara, para korban terinjak-injak supporter lain, serta mengalami sesak nafas akibat semprotan gas air mata ke arah tribun. Kebijakan ini dikritik habis oleh sejumlah pihak, karena telah dilarang FIFA.
Banyaknya korban jiwa yang berjatuhan, membuat Tragedi Kanjuruhan menduduki posisi kedua dalam daftar kelam kematian di pertandingan sepakbola. Selain itu, berikut tragedi hitam sepakbola dunia sebelum tragedi di Stadion Kanjuruhan.
Baca Juga : Kapolda Jatim Klaim Penembakan Gas Air Mata saat Kerusuhan di Kanjuruhan Sesuai Aturan
1. Estadio Nacional Disaster, Lima Peru
Pada 24 Mei 1964, terjadi penentuan antara Peru vs Argentina di National Stadion (Estadio Nacional) di Lima, Peru. Pertandingan berjalan seperti biasa, seperti kedua tim mampu berbalas serangan.
Argentina berhasil mencuri gol terlebih dahulu, sebelum petaka itu hadir jelang laga usai. Adalah kebijakan kontroversial wasit yang membuat penggemar Peru meradang.
Diceritakan, wasit menganulir gol yang diceploskan pemain Peru. Bencana dimulai ketika salah satu penonton berlari ke lapangan dan memukul wasit. Ketika penggemar kedua bergabung, polisi ikut memperkeruh keadaan dengan memukul suporter dengan brutal, maupun menyerangnya dengan anjing penjaga.
Kondisi stadion menjadi liar. Kerumunan suporter bahkan melemparkan benda-benda ke polisi maupun pejabat di bawah. Langkah-langkah panik dan pengendalian kerumunan yang dihasilkan, menyebabkan kerumunan padat dan menyebabkan orang tergencet dan tewas. Diketahui, polisi juga melemparkan gas air mata ke kerumunan.
Lebih dari 300 penggemar tewas dan 500 orang lainnya terluka dalam jarak dekat kekerasan yang diikuti di National Stadium (Estadio Nacional) di Lima, Peru.
2. Tragedi di Stadion Accra Sports
Tragedi kelam sempat mewarnai sepakbola di Benua Afrika. Pada 9 Mei 2001, sebanyak 126 penggemar sepakbola dinyatakan meninggal dunia di Stadion Accra Sports, Kinbu Road, Accra, Ghana.
Konon, kerusuhan ini bermula saat derby antara tuan rumah Hearts of Oak dengan sesama klub dari Accra, Asante Kotoko. Tim tamu berhasil memimpin 1-0 mendekati akhir pertandingan. Namun, tuan rumah mencetak dua gol terlambat untuk berbalik unggul pada laga tersebut.
Tak terima tim kesayangannya dicomeback, pendukung Asante Kotoko mulai frustasi dan melemparkan kursi dari tribun ke lapangan.
Tragedi ini hampir serupa yang terjadi di Kanjuruhan, di mana pihak polisi menembakkan gas air mata ke kerumunan dan menyebabkan kepanikan.
Tragedi diperparah oleh fakta bahwa gerbang stadion terkunci sehingga mengakibatkan orang-orang tidak bisa keluar stadion. Akibat kejadian tersebut, 126 orang meninggal karena kekurangan oksigen.
Dalam insiden itu, enam polisi didakwa atas pembunuhan. Karena kejadian ini, Pemerintah Ghana memberikan beasiswa khusus untuk anak-anak dari para korban.
3. Tragedi Hiilsborough Disaster, Sheffield, Inggris
Kejadian kelam ternyata juga pernah terjadi di benua biru Eropa. Dalam lanjutan semifinal Piala AFF, Liverpool kala itu melawan Notthingham Forest di Hillsborough Stadium.
Naas, pertandingan tersebut terpaksa dihentikan lantaran membeludaknya jumlah suporter hingga ke area pertandingan. Sebanyak 766 penonton pun dilaporkan mengalami luka-luka dan 96 suporter dinyatakan meninggal dalam tragedi tersebut.
Penyelidikan pada 2016 menemukan kesalahan polisi dalam membuka pintu keluar sebelum kick-off menyebabkan kecelakaan fatal. Awalnya, polisi mengklaim para suporter yang mendobrak gerbang. Akan tetapi, klaim tersebut tidak benar.
Berikut 10 Tragedi Kelam dalam dunia Sepakbola Dunia
24 Mei 1964 Estadio Nacional Disaster, Lima Peru (328 korban jiwa)
01 Oktober 2022, Stadion Kanjuruhan, Malang Indonesia (127 korban jiwa)*
09 Mei 2001 Accra Sports Stadium Disaster, Accra, Ghana (126 korban jiwa)
15 April 1989 Hiilsborough Disaster, Sheffield, Inggris (96 korban jiwa)
12 Mei 1988 Kathmandu Hailstrom Distater, Kathmandu, India (93 korban jiwa)
16 Oktober 1996 Mateo Flores National Stadium, Guatemala City, Guatemala (80 korban jiwa)
01 Februari 2012 Port Said Stadium Riot, Port Said, Mesir (79 korban jiwa)
23 Juni 2022 Puerta 12, Estadio Monumental, Buenos Aires, Argentina (71 korban jiwa)
02 Januari 1971 Second Ibrox Stadium, Glasgow, Skotlandia (66 korban jiwa)
20 Oktober 1982 Luzhniki Disaster, Lenin Stadium, Moscow, Uni Soviet (66 korban jiwa)
*laporan sementara dari Kapolda Jatim hingga Minggu (02/10/2022) pagi
(RMA)
Baca Juga: Sejumlah Klub Liga 1 Sayangkan Rekomendasi Pembekuan Kompetisi oleh Komnas HAM
Banjir Rob di Medan
UIN Jakarta Kukuhkan Tujuh Guru Besar Ilmu Syariah
Tiga Siswa STIP Menyusul Jadi Tersangka Penganiaya...
Smartfren Raih CSR & PDB Awards 2024 dari Kemendes...
Dandim Lamongan Beri Contoh Babinsa Optimalisasi L...