CARITAU JAKARTA - Bakal calon presiden (Bacapres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan sebenarnya menolak merespon pernyataan Partai Demokrat, usai dirinya menunjuk Ketua Umum (Ketum) PKB Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon wakil presiden (Cawapres) pendampingnya di Pilpres 2024.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara (Jubir) Anies, Sudirman Said. Dikatakannya, Anies Baswedan sudah meminta kepada para jubirnya untuk tidak memberikan respons terhadap pernyataan Demokrat. Hal tersebut agar situasi tidak semakin keruh.

Baca Juga: Empat Menteri Disebut Bisa Jadi Berkah Terselubung Bagi Prabowo-Gibran, Siapa Saja?

"Sesungguhnya kami diminta Pak Anies untuk tidak merespons sikap teman-teman Demokrat supaya tidak memperuncing situasi," kata Sudirman.

Namun Sudirman menilai, perlu untuk memberikan penjelasan agar masyarakat tahu apa yang sebenarnya terjadi di belakang layar.

"Tetapi publik berhak tau apa yang sesungguhnya terjadi, agar tidak ada salah pengertian yang bisa masuk kategori fitnah.

"Kami ingin demokrasi dan diskursus publik yang sehat dan saling menghormati, betapapun pilihan politiknya berbeda," lanjut dia.

Sebelumnya Partai Demokrat marah dan kecewa dengan Bacapres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan. Sikap Anies yang setuju berpasangan dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Pilpres 2024 dianggap Partai Demokrat sebagai bentuk pengkhianatan.

"Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan, pengkhianatan terhadap Piagam Koalisi yang telah disepakati oleh ketiga parpol, juga pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh Capres Anies Baswedan yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan," tegas Sekjen Demokrat Teuku Riefky Harsya dalam keterangan seperti dikutip Jumat (1/9/2023). (DID)

Baca Juga: Jarak Kian Jauh, Prabowo-Gibran Berpotensi Unggul Satu Putaran