CARITAU JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin menyoroti perihal kabar terkait majunya Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menjadi Bakal Calon Wakil Presiden (Bacawapres) yang disebut- sebut bakal mendampingi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pada kontestasi Pemilu/Pilpres 2024.
Sosok pria yang akrab disapa Ujang itu menilai, peluang Sandiaga Uno untuk maju mendampingi Ganjar bakal sulit terwujudkan mengingat posisi jam terbang pengusaha sukses itu belum cukup mumpuni dalam konstelasi politik nasional.
Baca Juga: KPU Sulsel tak Laksanakan PSU di 6 TPS, Ini Alasannya!
Selain itu, menurut Ujang, sosok mantan Wakil Gubernur DKK Jakarta itu juga dinilai belum cukup memiliki kemampuan menarik simpatik masyarakat untuk mendongkrak perolehan suara dalam rangka mengimbangi populeritas dan elektabilitas Ganjar pada kontestasi Pilpres 2024.
Disisi lain, Ujang menilai, Sandiaga Uno yang dipercaya oleh PPP sebagai sosok yang mampu menggaet suara milenial dan gen z terbantahkan setelah peluang maju menjadi Cawapres telah kandas ditengah jalan.
Adapun dalam keteranganya, Ujang mengaku tidak meyakini bahwa dengan posisi Sandiaga Uno bergabung ke PPP disebut sebagai strategi mendulang simpatisan suara milenial dan gen z untuk mendapat suara agar lolos Parlementary Threshold kemungkinan sulit tercapai.
Sebab, peluang Sandiaga Uno mendampingi Ganjar menjadi Bacawapres kemungkinan sulit terwujud mengingat PDIP juga telah memiliki data kalkulasi politik dalam rangka mengatur strategi demi mendongkrak kemenangan di Pilpres 2024.
"Kalau kata PPP bergabungnya Sandiaga untuk menarik suara milenial dan gen z saya tidak yakin. Karena kalau Sandiaga sendiri tidak jadi Cawapres mau dari mana irisan suara tadi," kata Ujang saat dihubungi di Jakarta, Selasa (23/5/2023).
Ujang menuturkan, suara milenial dan gen z bisa saja diraih oleh PPP jika kemungkinan Sandiaga Uno bisa terpilih mendampingi Ganjar menjadi Bacapres 2024. Hal itu kecuali, sosok Sandiaga Uno resmi didapuk menjadi Bacawapres yang akan berdampak PPP bakal mendapat efek ekor jas populeritas.
"Kecuali Sandiaga mewakili PPP menjadi Cawapres baru akan ada efek ekor jas. Tapi seandainya batal tidak jadi dicalonkan Cawapres ya itu sangat sulit untuk bisa menarik suara gen z dan milenial," ujar Ujang.
Diketahui sebelumnya, juru bicara PPP Usman M Tokan telah merespons pernyataan Menparekraf Sandiaga Uno yang menyebut bakal bertemu dengan PLT Ketum PPP Mardiono mengenai akan niat untuk bergabung ke PPP.
Adapun Usman menyebut, apabila Sandi resmi memantapkan dir bergabung ke PPP maka akan disambut baik oleh para kader dan simpatisan Partai. Disisi lain, Usman menuturkan, bahwa pihaknya terbuka jika Sandi ingin menjalin agenda silaturahmi kepada para kader dan juga tokoh elit partai.
"Untuk pertemuan Pak Sandi dengan PPP diserahkan sepenuhnya kepada Ketum PPP dan Pak Sandi, soal waktu beliau-beliau yang akan tetapkan. Buat kami Pak Sandi boleh datang kapan saja dan boleh silaturahim dengan kader-kader, tokoh partai dan kiai serta pesantren di daerah untuk membangun ukhuwah," kata Tokan Senin (22/5/2023).
Usman menambahkan, silaturahmi Sandiaga ke simpatisan sangat penting untuk berkomunikasi dengan kaum milenial dan gen Z. Selain itu, bagi Usman, tokoh muda seperti Sandiaga sangatlah diharapkan dapat memimpin Indonesia kelak.
"Alhamdulillah responsnya sangat luar biasa termasuk kaum milenial dan Gen-Z, berharap agar tokoh muda seperti Pak Sandi turut serta memimpin bangsa ke depan, insyaAllah, kita tunggu perkembangan lanjut," tandas Usman. (GIB/DID)
Baca Juga: Yakin Mahfud Md Tak Terlibat Isu Pemakzulan, Nusron: Dia Selalu Berdiri di Atas Konstitusi
sandiaga uno cawapres ganjar pranowo efek ekor jas pilpres 2024 pemilu 2024
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...