CARITAU JAKARTA - Meski telah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden (Capres), namun Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) belum juga memutuskan calon wakil presiden (Cawapres) pada Pilpres 2024 mendatang.

Baca Juga: Bawaslu Tegaskan Bagi-bagi Sembako Bagian dari Politik Uang

Kepala Badan Komunikasi Strategis/Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyebutkan pengumuman cawapres harus dipertimbangkan masak-masak.

Meski demikian dirinya memastikan, pengumuman cawapres Koalisi Perubahan tidak terlalu mendekati last minute hingga batas pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI pada November 2023 mendatang.

"Ikan sepat ikan gabus. Lebih cepat lebih bagus. Tapi, tentu semua harus dipertimbangkan masak-masak. Dihitung betul. Dikalkulasi secara mendalam. Karena kita ingin menang, bukan sekedar berlayar. Rakyat menginginkan perubahan. Kita akan perjuangkan itu. Capres pro perubahan. Cawapres pro perubahan," kata Herzaky, Jumat (26/5/2023).

Dirinya memprediksi, cawapres yang mendampingi Anies Baswedan dalam Pilpres 2024 kemungkinan diumumkan pada Juni atau Juli 2023. Jika terealisasi, mungkin Koalisi Perubahan merupakan koalisi pertama yang punya pasangan calon lengkap.

"Kalau Cawapres Koalisi Perubahan. Antara Juni dan Juli ini kemungkinan disampaikan Cawapres. Karena memang sangat sulit untuk menaikkan elektabilitas, tidak bisa instan. Mesin partai harus bergerak di bawah," ujarnya.

Meskipun demikian, Herzaky menegaskan Partai Demokrat akan mengikuti keputusan Anies Baswedan terkait pilihan Bacawapres yang akan diumumkan. "Itulah komitmen Ketum AHY. Untuk cawapres, sesuai dengan yg disampaikan oleh Mas AHY, kita serahkan ke Mas Anies," terangnya. (DID)

Baca Juga: PDIP Sebut Pencalonan Gibran Sebagai Pembangkangan Politik Terhadap Konstitusi