CARITAU SURABAYA – PT PLN (Persero) melalui anak usahanya PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) mampu meningkatkan hingga 6% porsi penggunaan biomassa melalui program co-firing pada PLTU Paiton unit 1 dan 2 yang bakal turut memasok listrik ke Bali tempat digelarnya KTT G20 pada November mendatang.
PLTU Paiton unit 1 dan 2 berkapasitas 2 x 400 MW.
Baca Juga: Dirut PLN Darmawan Prasodjo Dianugerahi ‘The Most Reputable CEO in Digital Platform’
Direktur Operasi 1 PT PJB, Yossy Noval mengatakan, peningkatan hingga 6% merupakan salah satu upaya PJB mendukung program strategis korporat Green Booster dan menambah pasokan listrik dari Energi Baru Terbarukan (EBT) dalam mendukung pelaksanaan KTT G20.
"Dengan persentase lebih tinggi dari yang sebelumnya, 5% menjadi 6%, alhamdulillah semua peralatan beroperasi normal, di mana SO2 dan NOx emisi dalam kondisi bagus, di bawah batas nilai maksimum yang ditetapkan KLHK,” kata Yossy.
Menurut Yossy, PJB juga sudah mencoba di PLTU Tembilahan hingga 100% co-firing biomassa cangkang sawit secara bertahap dari 25%, 50%, 75% hingga 100% dalam waktu 4 hari.
“Hasilnya secara umum daya maksimum tercapai masih dalam batasan normal," tambahnya.
Hasil uji coba berupa peningkatan porsi biomassa dari 5% menjadi 6% pada PLTU Paiton unit 1 dan 2 dilaksanakan 5 Juli dan 8 Juli 2022 dan dalam waktu dekat akan dilanjutkan dengan persentase lebih besar.
PJB berharap, uji coba peningkatan porsi co-firing bisa dilanjutkan pada peningkatan porsi biomassa yang sebelumnya dilakukan pengujian sampel cangkang sawit sebagai biomassa untuk penerapan co-firing.
"Selanjutnya dalam waktu dekat akan dilanjutkan uji high co-firing rasio untuk PLTU Paiton 1 dan 2 hingga 30% biomassa. Biomassa juga termasuk karbon netral yang memiliki kadar sulfur yg lebih rendah, kadar abu yang kecil sehingga menurunkan emisi SOx dan lebih ramah lingkungan," tambahnya.
Biomassa yang akan menggantikan batu bara memiliki kelebihan dalam hal pembakaran yang lebih optimal dibanding batu bara, selain kadar abu hasil pembakaran lebih ramah lingkungan dan tidak mempengaruhi Biaya Pokok Produksi (BPP) listrik.
Sampai Juni 2022, PT PJB telah menghasilkan 114,065.87 MWH green energi yang berasal dari cofiring, juga telah sukses mengurangi CO2 sebesar 176,111.76 metrik ton CO2 equivalent avoided. PLTU Paiton 1 dan 2 berhasil mengurangi CO2 sebesar 70,626.54 metrik ton.
Sementara itu Anita Puspita Sari, VP EBT Bioenergi PT PLN (Persero), yang mengunjungi PLTU Paiton 1 dan 2 di Probolinggo pada Jumat (8/7/2022), menyampaikan harapan dan semangat PLN mendorong energi bersih di Indonesia melalui co-firing.
"Program co-firing adalah program yang masuk dalam Transformasi GREEN untuk mendukung energi transisi menuju net zero emisi 2060 yg paling memungkinkan untuk dilaksanakan dengan cepat dan tidak memerlukan biaya investasi yg besar" ungkapnya.
PT PJB optimis kenaikan porsi co-firing pada PLTU Paiton Unit 1 dan 2 akan berjalan lancar. Hal ini berdasarkan pengalaman PJB meningkatkan co-firing di PLTU Tembilahan secara bertahap hingga 100% yang secara penuh menggantikan batu bara sebagai bahan bakarnya.
Saat uji coba PLTU Paiton 1 dan 2 yang mencapai 6% co-firing, dalam kurun waktu 16 jam membutuhkan serbuk kayu sebanyak ±240 ton/jam. Kenaikan porsi biomassa menjadi 6% bakal meningkatkan pasokan listrik dari Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 48 megawatt (MW).
Hal yang menarik, proses penambahan ini bisa dilakukan PJB tanpa harus menambah belanja modal (capex) untuk mendapatkan green capacity.(HAP)
Baca Juga: PJB Resmi Menjadi PLN Nusantara Power, Kelola Pembangkit 23,5 GW
pt pln (persero) anak usahanya pt pembangkitan jawa-bali pjb penggunaan biomassa melalui program co-firing pltu paiton unit 1 dan 2 memasok listrik ke bali ktt g20 november 2022
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...