CARITAU JAKARTA – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Sufmi Dasco mengucapkan selamat atas terbentuknya Partai Mahasiswa Indonesia serta Partai Buruh yang sudah mendapatkan pengesahan Surat Keputusan (SK) dari Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).

Selain itu, tak lupa Sufmi Dasco juga menyerukan kepada partai tersebut untuk siap berkompetisi di parlemen bersama partai-partai lain. 

Baca Juga: Sufmi Dasco: Belum Ada Agenda Pengesahan RKUHP di Rapat Paripurna DPR

"Telah lahir partai baru, ada namanya Partai Buruh. Lalu kemudian ada juga Partai Mahasiswa Indonesia. Sudah sah di Departemen Hukum dan HAM. Nah, kita ucapkan selamat datang, mari kemudian berkompetisi, cari kursi di DPR," kata Dasco, Jumat (22/4/2022). 

Dasco mengatakan, baik Partai Buruh dan Partai Mahasiswa Indonesia ke depan dapat berjuang bersama-sama dalam memperjuangkan haknya di DPR. 

"Mari bersama-sama memperjuangkan hak kalian dengan kami di kursi DPR," ucap Dasco. 

Ia mengaku telah menerima informasi dari Kemenkumham terkait pengesahan dua partai tersebut. Itu artinya, mereka tinggal satu langkah lagi agar dapat mengikuti pemilu, yakni mengikuti proses seleksi di KPU. 

"Saya sudah cek memang benar sudah lolos Kumham tinggal nanti mengikut proses verifikasi untuk pemilu," katanya. 

Dasco menuturkan, dengan jumlah mahasiswa dan buruh yang banyak, politikus Gerindra itu menilai Partai Mahasiswa dan Partai Buruh mestinya bisa memperoleh kursi di DPR.

Ia berharap Partai Mahasiswa dan Partai buruh bisa memperjuangkan kepentingan mereka seperti reformasi sistem pendidikan, reformasi agraria, dan soal buruh. 

Dasco pun menantang Partai Buruh dan Partai Mahasiswa untuk setidaknya dapat memperoleh sedikitnya 20 kursi di DPR dalam pemilu nanti.

"Dengan jutaan mahasiswa masa enggak bisa dapat 20 kursi, sehingga kita bersama-sama di parlemen memperjuangkan apa-apa yang mesti diperjuangkan untuk bangsa dan negara," tutur Dasco. 

"Saya berharap banyak, makannya saya mengimbau kawan-kawan buruh dan Kawan-kawan mahasiswa kompak seluruh Indonesia, kompak, masa enggak bisa dapat 10-20 kursi, kan gitu," pungkasnya. (GIBS)

Baca Juga: Harga Bahan Pokok Naik, DPR Bentuk Panja Pangan