CARITAU JAKARTA -  Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno mengungkapkan pihaknya hingga saat ini masih membuka upaya peluang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bergabung ke dalam Koalisi Kebangsaan. Selain itu, Eddy juga menyatakan bahwa PAN juga membuka peluang bagi PDIP dalam rangka mengusung Calon Presiden (Capres) dari internal PDIP sendiri. 

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Eddy saat dirinya dimintai tanggapan perihal arahan Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri yang ditengarai menyebut jika PDIP bergabung maka akan mengusung Capres dari kader PDIP sendiri. 

Baca Juga: Saldi Sebut MK Bak Keranjang Sampah, Jika Jadi Tumpuan Semua Masalah Pemilu

Oleh karena itu, menurut Eddy, soal terbukanya peluang capres koalisi besar dari PDIP tersebut merupakan bagian dari keindahan demokrasi di Indonesia.

"Inilah indahnya di Indonesia bahwa segala sesuatu bisa di musyawarahkan dibicarakan bisa di diskusikan. Sehingga apapun yang telah disampaikan, apapun yang sudah menjadi posisi standpoint dari masing-masing partai itu tentu terbuka untuk didiskusikan sehingga kita mengutamakan musyawarah mufakat," kata dia di Kantor DPP PAN, Jakarta Selatan, Kamis (13/4/2023).

Eddy mengungkapkan, usulan yang disampaikan PDIP itu dapat didiskusikan lebih lanjut kepada setiap Ketua Umum (Ketum) partai politik yang nantinya sepakat bergabung di dalam koalisi besar atau koalisi kebangsaan.  

Atas dasar itu, Eddy menambahkan, musyawarah di dalam wacana peluang terbentuknya koalisi besar akan terwujud jika masing-masing tokoh elit partai dan Ketum Partai memiliki pemikiran terbuka untuk sama-sama berkepala dingin dalam membuka peluang bersatu dalam koalisi besar (kebangsaan). 

"Kita mengutamakan sebuah konsensus besar bisa dicapai dan ini adalah tujuannya. Sehingga ke depan kita merasakan apapun yang nanti akan kita diskusikan bersama-sama, semua pihak datang dengan tangan terbuka dan kepala terbuka," tandas Eddy. (GIB/IRN)

Baca Juga: TKN Minta Pendukung Prabowo Tak Gelar Aksi Saat MK Bacakan Putusan